Prof Ova Terpilih di Pemilihan Rektor UGM Periode 2022-2027

  • Bagikan

YOGYAKARTA, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Pemilihan rektor Universitas Gajah Mada (UGM) ynag diikuti tiga kandidat akhirnya memilih Prof Ova Emilia menjadi Rektor UGM terpilih periode 2022-2027, Jumat 20 Mei, di Aula Senat UGM. Hal itu setelah dalam proses pemungutan suara memenangi pertarungan secara mutlak melawan dua kandidat lainnya. Prof Ova sapaan akrabnya meraih 21 suara dari total 25 Majelis Wali Amanat (MWA) yang dilibatkan dalam Pemilihan Rektor kali ini.

Dia unggul jauh dari dua calon rektor lainnya Bambang Agus Kironoto yang meraih 1 suara dan Deendarlianto 3 suara. Ova akan dilantik sebagai rektor baru UGM pada 27 Mei 2022 mendatang. Dia bakal menjadi perempuan kedua yang menjabat posisi rektor UGM setelah Dwikorita Karnawati pada periode 2014-2017.

Mengutip keterangan resmi UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D. lahir di Yogyakarta, 19 Februari 1964. Ia merupakan Guru Besar FK-KMK UGM yang menjabat sebagai Dekan sejak tahun 2016. Prof Ova menamatkan pendidikan sarjana di UGM pada tahun 1987, dan melanjutkan studi S2 di University of Dundee, Skotlandia, pada tahun 1990.

Setelahnya, Ova menempuh pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada tahun 1996 – 2000, kemudian S3 Clinical Teaching di University of New South Wales dan pendidikan dokter subspesialis di UGM pada tahun 2009.

Selain dekan, ia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia sejak tahun 2018. Penghargaan yang pernah ia terima di antaranya First Prize for Young Gynecologist award tahun 1998 dan SIDA Award tahun 2006. Ia memiliki berbagai pengalaman menulis buku dan jurnal internasional, serta pengalaman membangun inovasi, advokasi, dan kebijakan.

Pada tahun 2012 – 2020, misalnya, ia membentuk kurikulum bagi dokter untuk pelayanan KB yang menjadi model pelatihan yang diangkat secara nasional dan diterapkan di Fakultas Kedokteran di Indonesia. Dalam paparan strategi dan program kerja, Prof Ova menguraikan sejumlah strategi, di antaranya memperkuat pendidikan transdisiplin yang mendorong kewirausahaan sosial, kemandirian dan keberagaman, memperkuat pengabdian yang komprehensif dan berkesinambungan untuk penyelesaian permasalahan wilayah dengan melibatkan sivitas akademika dan alumni. Selain itu, Prof Ova membahas penguatan atmosfer kampus yang sehat, ramah lingkungan, berbudaya dan bertanggung jawab secara sosial.

Harapan

Ada banyak harapan dari sivitas akademika UGM terhadap rektor baru UGM ini, termasuk dari Rektor UGM, Prof.Ir. Panut Mulyono. Rektor terpilih diharapkan mampu membawa UGM menjadi lebih maju dan berkontribusi secara nyata dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat, bangsa, dan negara. “Saya yakin rektor terpilih bisa membawa UGM lebih maju dan lebih berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Semoga semboyan UGM mengakar kuat, menjulang tinggi bisa lebih diperkuat lagi,” tuturnya, dilansir dari laman resmi UGM, Sabtu 21 Mei 2022.

Panut menyampaikan rektor baru juga diharapkan bisa membawa UGM masuk ke dalam ranking 500 dunia. Hal tersebut menjadi salah satu tantangan utama yang akan dihadapi rektor baru nantinya. Kualitas UGM tidak hanya diakui oleh warga UGM sendiri, tetapi juga dinilai pihak luar seperti akreditasi dan pemeringkatan internasional. Hal tersebut menjadi penting karena menunjukkan kualitas UGM.

Sementara Dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UGM, Wira Kurniawati menyampaikan harapan bagi rektor UGM terpilih dapat semakin meneguhkan posisi UGM di kancah nasional dan internasional, semakin mengakar kuat serta menjulang tinggi. Semoga para sivitas akademika semakin sejahtera lahir batin serta mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri demi semakin berkembangnya UGM.

Harapan senada juga disampaikan oleh mahasiswa Prodi Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM, Farhan Rizki Ewanjono. Ia berharap rektor terpilih 2022-2027 dapat menuntun dan membimbing UGM kembali ke hakikat awal setelah perjuangan di era pandemi kemarin. Selain itu, mengarahkan UGM semakin bersaing di kancah Internasional. Sedangkan Agni Prasetyo, tenaga kependidikan dari Fakultas Psikologi UGM, berharap rektor baru mampu membawa UGM menjadi lebih baik dalam semua aspek.

Beberapa diantaranya dari sisi pengelolaan infrastruktur, pengelolaan SDM, dan peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan. Selain itu juga memberikan peluang seluas-luasnya bagi tenaga kependidikan tanpa memperhitungkan status kepegawaian baik PNS maupun pegawai tetap untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimilikinya baik dari bidang akademik, non akademik, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi UGM. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version