Dampak Gempa, BPBD Majene Catat Ribuan Warga Mengungsi

  • Bagikan

Bupati Majene Andi Achmad Syukri bersama BPBD dan sejumlah Pimpinan OPD jajarannya saat mengunjungi lokasi pengungsian di Kecamatan Malunda.(Foto: Ardedy)

MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene bersama Bupati Majene Andi Achmad Syukri telah mengunjungi sejumlah lokasi titik pengungsi akibat dampak gempa bumi.

Dalam kunjungan Bupati Majene didampingi sejumlah Pimpinan OPD jajarannya. Serta pihak BPBD Majene yang tengah mencatat data pengungsi tersebut. Dalam data sementara pengungsi sebanyak 7.650 jiwa akibat dampak gempa bumi Magnitudo 5,8 di daerah ini.

Gempa yang berkekuatan 5,8 skala richter itu, terjadi pada Rabu lalu sekitar pukul 12:32:36 WIB, Lintang 2.74 LS Bujur: 118.54 BT dengan kedalaman 10 kilometer pada lokasi 51 kilometer Barat laut Majene Sulbar.

"Pusat gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami," terang Sirajuddin Kepala Bidang Kedaruratan pada BPBD Majene,  kemarin. 

Dijelaskan, saat ini tengah ribuan pengungsi tersebar di sejumlah titik terdampak di wilayah Kecamatan Malunda. Di antaranya Desa Maliaya, Mekkatta, Mekkatta Selatan, Lombong, Lombong Timur, Bambangan, Salutahongan, Kelurahan Malunda dan Kelurahan Lamungan Batu. Sedangkan pengungsi di Kecamatan Ulumanda, yakni Desa Sulai, Salutambung, Ulumanda serta ada juga pengungsi dari  Kecamatan Tubo Sendana.

"Adapun data pengungsi ini, sesuai yang disampaikan masing-masing pemerintah setempat, mulai dari Pemerintah Kecamatan Malunda, para Kepala Desa dan Lurah," sebut Sirajuddin.

Dikatakan, para petugas di lapangan juga masih terus memutakhirkan data dampak gempa dan tidak ada korban jiwa termasuk luka serta laporan kerusakan lainnya. 

 "Kondisi mutakhir, gempa dirasakan sedang sekitar kurang lebih 5 detik di wilayah Kabupaten Majene membuat masyarakat sempat panik keluar rumah atau gedung," jelasnya.

Ia menuturkan, BPBD Kabupaten Majene terus melakukan dan memonitoring di lapangan. Seperti untuk data kerusakan rumah pihaknya masih dalam pemantauan. Sedangkan untuk sementara terdapat 35 titik pengungsian tersebar di tiga Kecamatan, termasuk data pengungsi juga masih terus berproses.

Sirajuddin juga mengaku, terus melakukan koordinasi dengan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulbar. 

"Semoga tidak terjadi gempa susulan, dan kepada warga jangan tetap di tenda terus , namun juga tetap beraktivitas seperti biasanya dengan tetap waspada," imbuhnya. (edy)

Editor: SYAHRIR HAKIM
  • Bagikan