Pemkab Soppeng Studi Tiru MPP di Kota Batam, Wujudkan Layanan Digital Masyarakat

  • Bagikan

BATAM, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Sebagai upaya mewujudkan layanan digital masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng melakukan kunjungan kerja (Kunker) studi tiru mall pelayanan publik (MPP) di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Rombongan studi tiru yang dipimpin langsung Bupati Soppeng, H Andi Kaswadi Razak disambut Wali Kota Batam, H Muhammad Rudi bersama Sekda Kota Batam H Jefridin Hamid dan Kadis PMPTSP Firmansyah serta jajaran Pemkot Batam lainnya di Kantor Wali Kota Batam, Kamis lalu.

Sedang rombongan Pemkab Soppeng terdiri Ketua DPRD Soppeng H Syahruddin M Adam, Ketua Komisi DPRD dan para kepala Organisasi Perangkat Searah (OPD) yang berhubungan langsung dengan fungsi pelayanan, serta para kepala desa se-Kabupaten Soppeng.

Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak mengatakan, tujuan kami ke sini (Kota Batam) untuk melakukan studi tiru Mall Palayanan publik. Menurutnya, berdasarkan beberapa informasi yang didapatkan, Kota Batam adalah salah satu referensi nasional untuk menjadi tujuannya.

"Dan tentu studi tiru yang kami lakukan ini, merupakan hal yang belum kami lakukan di Kabupaten Soppeng," ungkapnya.

Selain itu, Andi Kaswadi juga mengaku berkeinginan seperti Kota Batam dalam hal pelayanan untuk masyarakat, sehingga dia mengajak semua pihak yang terkait untuk mengikuti kegiatan studi tiru ini, dengan tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Soppeng.

Sementara Wali Kota Batam, H Muhammad Rudi menjelaskan, profil Kota Batam yang sangat strategis, karena terletak antara dua negara yang potensial, yakni Singapura dan Johor. Sehingga investasi dan teknologi berkembang pesat yang dikendalikan oleh otoritas Batam.

Dikatakan, seluruh jenis pelayanan di Kota Batam mulai dari investasi dan lahan berpusat di MPP PTSP. Dan dalam waktu dekat ini, Pemerintah Kota Batam akan menghadirkan suasana dan wajah Singapura di Batam, sehingga tidak perlu lagi melintas ke Singapura, karena barang semua bebas masuk tanpa ada pajak dan bea cukai.

Selain itu, kata HM Rudi, pembangunan bandara International Batam Hang Nadim akan dibangun menggunakan dana investasi swasta tanpa APBD dan APBN, yang nantinya menjadi ikon Kota Batam, disamping fungsi penerbangan juga menjadi pusat industri elektronik dan perhotelan.

"Semua tanah di Kota Batam adalah hak pakai oleh masyarakat, sehingga memudahkan untuk mengendalikan infrastruktur tanpa ada tekanan dari masyarakat," ujarnya.

Di samping menata infrastruktur, HM Rudi mengaku selama kepemimpinannya, juga melakukan terobosan menata karakter dan sikap ASN (SDM) secara perlahan dengan memberikan beban kerja supaya ASN berpikir dan kreatif, yakni bangun dulu semangat etos kerja, skill persoalan kedua.

"Pelayanan di Kota Batam sudah by digital secara menyeluruh, terstruktur dan sistematis dimana fungsi manusia hanya bersifat pengawasan atau kontroling," jelas Wali Kota Batam, HM Rudi. (wis)

  • Bagikan