Turis Asing Minati Wisata Barru

  • Bagikan

BARRU.PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pelancong lintas negara, antar benua berdatangan secara bergelombang ke destinasi wisata di Kabupaten Barru. Ada yang berasal dari Inggris, Swedia, dan Australia.

Pada Mei 2022 lalu, Kasia dari Polandia menikmati tradisi panen padi tradisional "Massampa" di Desa Palakka. Ia juga menyempatkan diri mengunjungi keindahan pasir putih Pantai Lasonrai, di Awerangnge, Kecamatan Soppeng Riaja.

Sebulan berikutnya, Jossefine dari Swedia, bule cantik datang ke Barru. Ia menyempatkan menanam pohon berlabel namanya di destinasi Pantai Ujung Batu sebelum menikmati Sunset di Bukit Maddo.

Barru juga pernah dikunjungi oleh Nona Catherine sepekan sebelumnya. Wanita petualang asal Inggris ini turut menikmati destinasi kuliner yakni makan tiram di Lajari. Kemudian mendengar alunan Kacapi di Maddo. Lalu menikmati suguhan Mappadendang dan abadikan Tari Sere Api di Gattareng.

Kunjungan Nona Chaterine hampir bersaman dengan Tuan Daryl Calvert yang memboyong keluarganya menggunakan Yacht (Kapal Pesiar Mini). Kapalnya buang jangkar di Pulau Dutungan, kemudian menysuri daratan Nepo, Kecamatan Mallusetasi. Disana ia melihat-lihat destinasi religi yakni Masjid Habibie dan wisata Bujung Makkatoangnge.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Musmuntahar Syam yang terus bersama tim nya melayani, dan membantu para Backpacker ini, untuk menemukan lokasi dan suasana sesuai list tujuan, menyebut hal ini akumulasi promosi wisata dan citra positif Barru.

"Kedatangan pelancong Mancanegara ini, merupakan bukti kalau Barru Kita sudah masuk dalam list destinasi wisata yang dipromosikan secara Internasional. Setiap backpacker yang datang, itu tidak serta merta atau kebetulan, mereka memang telah meneliti sejak awal destinasi apa yang layak masuk dalam list kunjungan mereka," sebutnya, Selasa (21/6/2022).

Dirinya kemudian menjelaskan dan memberi data Backpacker yang datang ke Barru, beberapa bulan terakhir dan kolaborasinya bersama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Sebuah organisasi pemandu wisata.

"Mereka adalah tamu daerah, kita berkolaborasi dengan mitra strategis wisata, teman-teman di HPI, dan saya berharap masyarakat maupun komunitas bersiap untuk hal seperti ini, sebab kunjungan wisatawan mancanegara tentu akan pulang membawa oleh-oleh, minimal kesan kalau masyarakat Barru, terbuka dengan perbedaan dan aman nyaman untuk tempat berwisata," harapnya.

Disebutkannya keinginan untuk melibatkan komunitas setempat kreatif menyiapkan cinderamata dan memiliki skenario pertunjukan budaya bila kelak menerima tamu daerah atau sewaktu-waktu dikunjungi oleh pelancong semacam ini. (mad)

  • Bagikan