Direktur SD Kemendikbud Bahas Merdeka Belajar di Majene

  • Bagikan

MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Serius dalam menyukseskan program merdeka belajar, Direktur Sekolah Dasar (SD) Kemendikbud ristek RI Muhammad Hasbi bersama rombongan berkunjung ke kantor Pemerintah Kabupaten Majene.

Kedatangan Muhammad Hasbi bersama rombongan itu, diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Majene Ardiansyah bersama sejumlah pimpinan OPD dan para kepala sekolah di Ruang Pola Kantor Bupati Majene, Jumat, 29 Juli dengan sambutan tarian tradisional serta dikalungi sarung khas Mandar.

Direktur SD Kemendikbud Muhammad Hasbi mengatakan, diketahui kualitas pendidikan di Indonesia belum membaik. Karena itu, tentu perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki hal tersebut.

"Jadi salah satu langkah yang diambil Kementerian Pendidikan, Kebudayaan , Riset, dan Teknologi yang didukung semua pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten kota adalah implementasi kurikulum merdeka belajar," sebutnya.

Menurutnya, kurikulum merdeka ini, merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yang telah melalui uji coba pada masa pandemi Covid-19.

"Di mana kita ketahui di Virus korona Kemendikbud Ristek merespon dengan mengeluarkan kurikulum darurat, dari sejumlah sekolah yang melaksanakan kurikulum darurat di 2020 dan 2021, kita menemukan data, bahwa mereka mampu menghadapi adanya lerning los yang terjadi di peserta didik kita," ucapnya.

Dengan demikian, perlu dilanjutkan upaya baik ini dengan menginisiasi kurikulum merdeka yang merupakan penyempurnaan Kurikulum 13. Untuk itu ia berharap dengan adanya kurikulum merdeka kualitas pendidikan di Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi.

Keunggulan kurikulum merdeka lanjutnya, lebih sederhana di mana peserta didik itu tidak hanya fokus belajar konten, tetapi mendalami kompetensi yang diperlukan. Tujuannya, agar bisa menjadi SDM yang berkualitas.

Termasuk ada kemerdekaan untuk para peserta didik untuk memilih mata pelajaran yang diminati. Serta ada kemerdekan bagi guru untuk menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan kemampuan peserta didik tersebut.

"Selain itu kita juga memasukan intervensi teknologi informasi dan komunikasi dalam pelatihan kurikulum merdeka yaitu dengan memperkenalkan platfon merdeka belajar, yang menjadi platform belajar bagi semua tidak hanya guru, kepala sekolah, tetapi juga dari Dinas Pendidikan dan semua masyarakat yang ingin belajar kurikulum merdeka," jelasnya.

Sementara Sekda Majene Ardiansyah mendukung sepenuhnya kurikulum merdeka, sebab kurikulum ini sangat bagus karena siswa bebas memilih minat belajarnya.

"Jadi atas nama pemerintah daerah Kabupaten Majene mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka ini, dan siap menyukseskannya," ujarnya.

Sedangkan Kepala Disdikpora Majene Mithhar menyebutkan untuk di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Majene merupakan yang pertama di Sulbar menerapkan program sekolah penggerak dan masuk dalam 110 kabupaten/kota se-Indonesia. (edy)

  • Bagikan