Menparekraf Siapkan Pelatihan dan Pendampingan Pelaku Ekraf “Rumah Tenun Ikat Sekomandi” Mamuju

  • Bagikan

Dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi dengan terciptanya peluang kerja yang lebih luas

MAMUJU, PAREPOS.FAJAR.CO.ID- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno siap memberikan program pelatihan dan pendampingan bagi pelaku ekonomi kreatif di Rumah Tenun Sekomandi Mamuju Sulbar sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Menparekraf Sandiaga meninjau Rumah Tenun Sekomandi, yang berada di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis, 14 Juli 2022 dan menginisiasi supaya tenun Sekomandi bisa digunakan pada aktivitas harian masyarakat, sebagai bentuk penghargaan kepada produk lokal.

“Alangkah baiknya kalau kita bantu untuk terus promosikan karena ekspor dari produk ekonomi kreatif kita tembus 21,8 miliar dolar AS tahun lalu. Dan tahun ini kita harapkan dengan bantuan semua pihak termasuk perbankan dan Kemenparekraf bisa memasukkan Rumah Tenun Ikat Sekomandi ini dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Jadi nanti ke depan baju hari Kamis-nya Pak Gubernur ini mungkin diselipkan ada ornamen Sekomandi. Ini sebagai bagian dari penghargaan kita kepada produk produk tenun lokal kita,” kata Menparekraf Sandiaga.

Tenun Sekomandi sendiri merupakan salah satu warisan leluhur masyarakat Kalumpang-Mamuju, yang diyakini sebagai salah satu tenun tertua di dunia, dengan rentang usia 480 tahun lebih dan memiliki arti spiritual di setiap corak dan warna benang yang digunakan.

Motif tenun Sekomandi yang paling popular ialah motif “Ulu Karua”. Motif ini bermakna delapan ketua adat atau delapan pemangku adat. Menurut sejarah atau mitosnya, penamaan “Ulu Kalua” berasal dari sejak zaman dahulu, saat nenek moyang mereka pergi berburu dengan anjingnya, lalu masuk ke dalam gua. Ketika keluar gua, anjing itu menggigit daun bermotif. Itulah asal mula motif pertama Sekomandi, Ulu Karua.

Proses pembuatannya pun cukup unik. Tenun Sekomandi berasal dari kulit kayu yang diproses dengan cara ditumbuk, lalu diolah untuk dipintal. Selanjutnya, bahan tersebut diberi pewarna alami, seperti tanaman cabai yang terlebih dahulu diracik kemudian dicampurkan dengan pewarna lainnya untuk memperindah kain tenun Sekomandi.

Untuk warnanya sendiri, kain tenun Sekomandi didominasi oleh warna cokelat merah dan krem, dengan warna dasar hitam. Pembuatan sehelai kain tenun Sekomandi bisa memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Seiring dengan perkembangan zaman, kain tenun Sekomandi kemudian dibuat ke dalam berbagai model fesyen, salah satunya jaket bomber yang akan dipakai Menparekraf Sandiaga dalam acara Manakarra Fair 2022 malam adalah berkat inovasi dan kolaborasi yang dilakukan oleh para pengrajin di Rumah Tenun Sekomandi. Dengan demikian penghasilan para penenun bisa lebih meningkat.

Menparekraf Sandiaga berharap Tenun Ikat Sekomandi Ulu Karua bisa menjadi inspirasi bagi pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk terus melahirkan inovasi dan kreativitas baru dalam menghadirkan produk lokal unggulan, terutama produk yang menggunakan kain khas daerahnya masing-masing.

“Rupanya tenun ini sudah dimotifkan menjadi jaket bomber. Ini yang nanti menjadi dress code kita di acara di sini (Manakarra Fair 2022) dan mudah-mudahan ini bisa memberikan inspirasi dan bisa memotivasi para UMKM lainnya,” kata Menparekraf Sandiaga

Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan tersebut, Staf Khusus Bidang Akuntabilitas, Pengawasan dan Reformasi Birokrasi Kemenparekraf/Baparekraf, Irjen. Pol. Krisnandi, serta Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekaf, Reza Fahlevi.

Hadir pula Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik; Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi; dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, Farid Wajdi.(*)

  • Bagikan