RBCD Kolaborasi Mahasiswi Psikologi UNM Gelar Kelas Membatik

  • Bagikan

PAREPARE, PARE POS -- Rumah Belajar Cinta Damai (RBCD) Parepare bersama mahasiswa Psikologi UNM menggelar kelas membatik, di RBCD Jalan Jenderal Sudirman Kota Parepare, Selasa 30 Agustus 2022.

RBCD mendatangkan instruktur pembatik dari Solo yaitu Rahayu dan Partina untuk mengajarkan cara membatik bagi binaan RBCD.

Ketua RBCD Parepare, Asniar Khumas mengatakan, RBCD melakukan kegiatan kelas membatik dengan metode batik tulis dan ekoprint. Dengan mendatangkan dua instruktur.

"Mahasiswi UNM sebagai pelaksana program ini. BKP Mandiri terkait dengan program kemanusiaan. Yang mengikuti kelas membatik ini adalah ibu-ibu binaan RBCD, adek-adek pelajar Ma'arif Pinrang bersama gurunya, juga dari Smansa angkatan 91, relawan RBCD," ujarnya.

Alasan mendatangkan Rahayu dan Partina karena sebagai percontohan dengan melihat keberhasilan keduanya di Jawa.

"Dengan aktivitas seperti ini, mereka sudah biasa. Ini bisa menghasilkan, bisa meningkatkan kemandirian finansial. Jadi, orang bisa sapu tangan yang cantik (motif batik) sebanyak 1.600 buah sebagai suvenir pernikahan, dan membuat taplak meja," ungkap Asniar Khumas.

"Kegiatan ini dilakukan diharap nantinya peserta bisa meniru mereka (Rahayu dan Partina)," sambung Akademisi itu.

Owner Giri Wastra Pura, Partina mengatakan, di RBCD, dia bersama Rahayu mengajarkan batik tulis. Kita memberikan pelajaran atau pengalaman kami Solo yang juga mengajar membatik tulis.

"Kunci dari membatik adalah cantingannya. Kalau cantingannya harus rata, ketebalannya harus sama, depan belakang harus tembus. Nanti ketika diwarna itu bagus," ujarnya.

Alasan jauh-jauh datang ke Parepare kata dia, untuk sekedar berbagi ilmu agar peserta memiliki keterampilan dalam membatik.

"Kami hanya ingin berbagi ilmu saja. Biar mereka bisa mempunya keterampilan yang mungkin nanti bisa dibagikan kepada orang lain," katanya.

Sementara, Rahayu yang juga pemilik Amalia Dekorasi Yayuk mengatakan, cara mengajarkan peserta kelas membatik yaitu dengan memberi kain yang sudah diberi pola. Kemudian dicanting memakai lilin yang dipanaskan.

"Kalau sudah proses selanjutnya mewarnai," katanya.

Menurutnya, ibu-ibu binaan RBCD, sudah banyak yang pintar mencanting atau melukis.

"Cuma ke depannya harus ada pembimbing biar mereka tetap menjaga semangat. Semakin banyak mencoba nanti semakin halus hasilnya," pungkasnya. (Nan)

  • Bagikan