Pengembang Minta Penyesuaian Harga Rumah Subsidi

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman (Apersi) Sulsel meminta kepada pemerintah harga rumah subsidi harus dilakukan penyesuaian.

Harga material yang naik imbas kenaikan harga BBM, membuat pengembang perumahan (property) tak punya pilihan selain harus menaikkan harga perumahan.

"Rumah subsidi harus dinaikkan. Karena jauh sebelumnya, sebelum naik BBM, harga material itu sudah naik, seperti besi, semen, dan lainnya. Sementara harga jual rumah dua tiga tahun terakhir tetap," ungkap Ketua Apersi Sulsel, Yasser Latief, yang dikonfirmasi, Sabtu 17 September 2022.

Terlebih, kata Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Parepare itu, adanya kenaikan harga BBM baru-baru ini, dipastikan harga material pun bakal ikut naik

"Apalagi adanya kenaikan harga BBM saat ini, pasti diikuti lagi harga material. Jadi, ini harusnya segera dinaikkan. Pemerintah harus perhatikan, karena sudah dua tiga tahun belum dinaikkan. Segera harus ada penyesuaian," ucapnya.

Dihubungi terpisah Komisaris Utama PT Mario Bakti Nusantara, Asy'ari Abdullah menilai, kebaikan harga rumah subsidi dinilainya memberatkan masyarakat, namun, mengingat naiknya harga material, itu tidak bisa dihindari.

"Sebenarnya kenaikan rumah subsidi itu sangat memberatkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tapi karena kenaikan bahan baku material yang tidak bisa dihindari. Melihat semua kondisi material, mulai dari besi, semen, atap spandek, dan bahan baku semua mengalami kenaikan akibat naiknya harga BBM," jelas Wakil Ketua II DPD Apersi Sulsel itu.

Maka, sambung Ari sapaan Asy'ari, memang sewajarnya harga rumah itu sudah bisa naik, tapi tidak terlampau jauh.

"Apalagi dua tahun terakhir ini, harga rumah tidak pernah ada kenaikan. Jadi, ini semua menjadi sebuah keadilan buat teman-teman pada developer, khususnya di Kota Parepare," tandas Ari salah satu pengembang perumahan di Kota Parepare. (Nan)

  • Bagikan