Peran BKKBN Dalam Penuruan Stunting

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- BKKBN merupakan ketua pelaksana percepatan stunting di Indonesia.

Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai program prioritas nasional. Komitmen ini diwujudkan dengan masuknya stunting ke dalam RPJMN 2020-2024 dengan target 27,6 persen tahun 2019, menjadi 14 persen tahun 2024.

Koordinator Bidang Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Provinsi Sulsel, Ihsan, menjelaskan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, prevalensi balita stunting tingkat nasional sebesar Rp 24,4 persen, sementara di Sulsel memiliki prevalensi stunting 27,4 persen. Angka ini mengalami penurunan dibanding sebelumnya 30,6 persen.

"Pada kondisi ini, dibutuhkan upaya-upaya nyata yang memberikan dampak terhadap penurunan stunting agar dapat mengejar target 14 persen pada tahun 2024," jelasnya saat memberi sambutan pada kegiatan Pendampingan Tim Audit Kasus Stunting, di RM Patato Kelurahan Lumpue Kota Parepare, Rabu (21/9/22).

Lanjut Ihsan mengatakan, sebagai ketua pelaksanaan program percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia, BKKBN menggunakan pendekatan hulu yang berfokus pada pencegahan kejadian stunting dengan melakukan pendampingan kepada keluarga yang berisiko melahirkan anak-anak stunting.

"Diprioritaskan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil, menyusui, pasca bersalin, dan usia anak mulai 0-59 bulan," ujarnya.

Untuk mempercepat penurunan angka stunting, lanjut Ihsan, BKKBN menyediakan data keluarga berisiko stunting dari hasil pendataan keluarga tahun 2021.

"Data by name by addres. Inilah yang menjadi pegangan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam melaksanakan fungsi pendampingan," katanya.

Ihsan berpesan, percepatan penurunan stunting perlu disesuaikan dengan mekanisme operasional penggerakan berbagai program dan kegiatan lintas sektor dan lintas pihak lini lapangan.

"Di tingkat Kecamatan, dan desa/kelurahan, hingga ke tingkat dusun atau RT/RW," ucapnya.

Sementara, Wawali Parepare sekaligus Ketua TPPS Parepare Pangerang Rahim menyebut, angka stunting di Kota Parepare saat ini yaitu 13,78 persen. Capaian ini diharapnya bisa mencapai target yaitu 10 persen pada tahun 2024.

"Melalui kerjasama, kita semua maupun semua pihak, insya Allah target 10 persen angka stunting di Kota Parepare tahun 2024 dapat kita capai. Dan semoga Parepare masuk kategori terbaik dan tercepat tingkat provinsi maupun nasional dalam percepatan penurunan stunting," harap Pangerang. (Nan)

  • Bagikan