Tahun Ini, Festival Salo’ Karajae Kembali Digelar

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Festival Salo' Karajae kembali digelar tahun 2022 ini. Perhelatan event nasional itu, diumumkan langsung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia di akun instagram resminya @kemenparekraf.ri pada tanggal 27 September hingga 01 Oktober 2022 mendatang.

Terkait informasi itu, desain logo pun telah dibuat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar).
Visualisasi apik dengan menyandingkan filosofi simbol budaya bahari (perahu Phinisi), dengan konsep budaya masyarakat Bugis Makassar (Sulapa’ Eppa’), dan branding kota Parepare (Kota Cinta), serta kondisi lingkungan Parepare (ombak/pantai).

Dikutip dari artikel Disporapar Parepare, diuraikan secara detail filosofi dari visualisasi logo tersebut.

Logo Rasional; Phinisi merupakan cerminan dari kebesaran dan intelektualitas masyarakat Sulawesi Selatan. Dengan bentuk detail, presisi, kokoh pinisi ini menjadi bukti peradaban sekaligus menjadi ekspresi keberanian leluhur bangsa Bugis-Makassar.

Sehingga tidak heran menjadi salah satu simbol masyarakat Sulawesi selatan bahkan Indonesia. Sulapa’ Appa’ atau Sulapa’ Eppa’ merupakan bentuk dasar huruf lontara mengambil bentuk “segi empat belah ketupat”, sebuah filosofi dan prinsip hidup yang mengidealisasikan manusia yang menjaga prinsip keseimbangan atas-bawah (keadilan), kiri-kanan (kesetaraan).

Kota Parepare berada di kawasan teluk dengan pesisir laut, di sepanjang ruas jalan utama Kota parepare menyajikan panorama pantai dan laut yang menakjubkan terutama di waktu senja. Ketiga bentuk ini berpadu dan menyatu ke dalam bentuk dinamis, modern, sekaligus penuh warna sebagai representasi kebergaraman budaya yang ada di Kota Parepare yang akan digunakan pada logo Salo’ Karajae Fest 2022 yang diadakan di Kota Parepare.

Konsep Logo; Bentuk logo diambil dari tiga unsur utama, yaitu Phinisi, ombak, cinta, bunga dan Sulapa Appa atau Sulapa’ Eppa’. Dengan komposisi dibuat vertikal agar menampakan titik seimbang.

Bentuk Phinisi merepresentasi nilai gotong royong dan kebersamaan, bentuk ombak sebagai representasi tantangan yang akan dihadapi, kemudian bentuk bunga sebagai simbol toleransi dan menghargai perbedaan, bentuk cinta sebagai penegas tagline Kota Parepare sebagai kota cinta.

Bentuk vertikal yang saling bertautan dan saling menopang merupakan sebuah harapan dalam pengembangan pariwisata Kota Parepare melalui kegiatan tahunan Salokarajae Fest.

Konsep Logotype; Bentuk huruf dibuat solid dan kaku mengikuti sifat dari karakter aksara lontara. Karakter Lontara dipilih sebagai bahasa penguat kegiatan ini diadakan di Kota Parepare sekaligus ketetrwakilan masyarakat Sulawesi Selatan. Bobot huruf dibuat solid dan tebal agar memberikan kesan semangat dan keberanian. (*)

Editor: PAREPOS
  • Bagikan

Exit mobile version