Pusaka Raja Bone Dipamerkan

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pusaka Raja Bone ke-22 Puangta La Temmasonge To Appewaling Sultan Abdul Razak dipamerkan di pameran pusaka dan benda Budaya di Gedung Islamic Center Kota Parepare.

Pameran tersebut menampilkan ratusan benda pusaka maupun benda budaya dari berbagai daerah.

"Di sini ada beberapa pusaka kerajaan. Ada pusaka Raja Bone ke-22. Ada juga pusaka datu Suppa, Abdullah Bau Massepe," ujar Ketua Panitia, Andi Lutfi, usai pembukaan pameran, Jumat malam (28/10/22).

Andi Lutfi mengatakan, kegiatan ini terlaksana berkat kepedulian atau aspirasi salah satu warga Parepare juga Anggota Komisi X Fraksi PKB DPR RI, Andi Muawiyah Ramly, yang menyalurkan aspirasinya untuk dilakukan kegiatan ini.

"Untuk menghimpun teman teman komunitas, pelestari untuk berkegiatan, menampilkan karya-karya leluhur," katanya.

"Kenapa di Parepare, karena di Parepare ada berbagai turunan-turunan raja yang memiliki warisan yang masih ada di sini," ucap Lutfi.

Pameran ini, lanjut Lutfi bertujuan untuk mengedukasi generasi sekarang bahwa pusaka zaman sekarang merupakan benda warisan.

"Jadi, bukan lagi senjata tikam," ucapnya.

Dia menambahkan, kegiatan ini juga didukung lebih dari 40 komunitas pecinta benda pusaka yang datang dari berbagai daerah, termasuk dari Sulsel, Sulbar, Kalimantan, hingga pulau Jawa.

"Total 500 item. Sudah termasuk pusaka, naskah tua, tombak, peralatan rumah tangga dari Kuningan. Kegiatan ini sampai tanggal 30 Oktober 2022," ungkapnya.

Sementara, Anggota Komisi X Fraksi PKB DPR RI, Andi Muawiyah Ramly yang membuka kegiatan melalui virtual mengapresiasi pelaksanaan kegiatan pameran pusaka dan benda budaya tersebut.

"Apa yang dilakukan Ini adalah bagian dari kebudayaan secara kongkrit. Saya lihat mendapatkan laporan dari adinda Andi Lutfi bahwa acara ini diikuti dari berbagai lembaga-lembaga pemangku kebudayaan," ungkapnya.

Hal itu, sambung Andi Muawiyah Ramly yang akrab disapa Amure mengaku bahagia atas apa yang dilakukan para pemangku kebudayaan khususnya di wilayah Sulsel.

"Alhamdulillah sesuatu yang menggembirakan. Artinya kita sebagai pemangku kebudayaan tetap setia untuk melakukan hal hal yang terbaik bagi harkat martabat bangsa kita di tanah Bugis tercinta," tandasnya. (NAN)

  • Bagikan