BLA ‘Mappasilolongeng’ Paham Moderasi Beragama

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Balai Litbang Agama (BLA) Makassar gelar Triangulasi Pengukuran Tingkat Pemahaman Moderasi Beragama Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se Sulsel.

Hadir dalam kegiatan, perwakilan dari rektor dan mahasiswa UIN Makassar, IAIN Watampone, IAIN Palopo, IAKN Toraja, IAIN Parepare, MAN Pinrang dan BLA Makassar. Kegiatan digelar di Hotel Bukit Kenari Parepare. Sabtu, 3 Desember 2022.

Kepala BLA Makassar, Dr. Saprillah, M.Si. mengatakan, Kegiatan Triangulasi ini merupakan, kelanjutan dari pengukuran tingkat pemahaman moderasi beragama yang telah dilaksanakan dibulan Oktober lalu.

Namun kali ini, metode yang mereka gunakan yakni diskusi dengar pendapat atau Focus Group Discussion, Knowledge Sharing Draft Policy Paper yang dipaparkan oleh Asnandar Abubakar, ST dan Sari Damayanti, SH., MH. Analis kebijakan BLA Makassar.

"Dalam kearifan lokal bugis, kegiatan ini juga disebut dengan istilah “Mappasilolongeng” yakni upaya mengkomunikasikan data hasil penelitian dan menjaring sebanyak-banyaknya pandangan dari subjek yang berbeda,”katanya.

Kemudian lanjutnya, hasil diskusi yang dihasilkan akan menjadi penguat draft policy paper atau naskah kebijakan tentang strategi implementasi moderasi beragama di PTKN yang sedang disusun oleh tim analis kebijakan BLA Makassar.

Sementara itu, Ketua Panitia, Dr. Andi Isra, S.Si., MT.  Menambahakan, triangulasi ini dilakukan untuk mengkombinasikan metode kuantitatif dan kualitatif.

"tekniknya dengan meminta pendapat lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang (Insight) yang berbeda," ungkapnya.

Ia berharap setelah kegiatan ini, implementasi dari moderasi beragama dapat semakin luas. Sehingga dari pemahaman itu, melahirkan program-program terkait moderasi beragama yang berinovasi.

kali ini pemilihan lokasi sengaja di pusatkan di Kota Parepare. Sebab, Parepare menjadi titik sentral dan posisinya berada di tengah untuk menyatukan pelbagai Kabupaten/Kota se Selawesi Selatan.

"Hal ini juga dirasa dapat memudahkan akses peserta. Sebab lebih dekat untuk sampai ke lokasi," ujarnya. (hes)

  • Bagikan