28 Pejabat Eselon II Pemkab Maros Ikuti Job Fit

  • Bagikan

MAROS, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Sebanyak 28 pejabat eselon II lingkup Pemerintah Kabupaten Maros (Pemkab) Maros mengikuti job fit jabatan pimpinan tinggi pratama, Selasa, 17 Januari 2023.

Job fit itu digelar setelah pejabat setingkat kepala dinas, kepala badan, asisten, dan staf ahli menjalani masa jabatan selama satu tahun sejak dilantik pada awal 2022 lalu. Job fit dilakukan jelang adanya informasi akan adanya rotasi jabatan eselon II di lingkup Pemkab Maros.

Gelar job fit itu menempati dua ruangan, yakni ruangan sekretaris daerah (Sekda) dan ruangan staf ahli. Setiap Kadis akan bergiliran masuk ke ruangan penguji yang telah menunggu untuk memberikan pertanyaan dan menggali potensi pejabat tersebut.

Sekda Maros, Andi Davied Syamsuddin mengatakan, jika job fit yang dilakukan itu, berbeda dengan tahun lalu. Job fit tahun ini, hanya menggali potensi kesesuaian antara kompetensi dan kualifikasi dengan jabatan yang ada serta rencana penempatan.

"Kalau tahun lalu sistem lelang, yaitu mereka memilih jabatan apa yang dimau, kemudian diuji apakah sesuai kemauan dengan kemampuan atau skill mereka. Kalau sekarang, sifatnya evaluasi dan kembali digali potensi pejabat tersebut,” ujar Andi Davied saat ditemui di ruangannya.

Andi Davied melanjutkan, job fit itu juga sifatnya wajib bagi pejabat eselon II berdasarkan rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

“Semua wajib ikut, yang mau pensiun tahun ini pun juga wajib ikut, karena ini kan melihat kualifikasi dan kompetensi,” bebernya.

Hasil dari job fit itu, tambah Davied, dapat menjadi dasar untuk merotasi pejabat eselon II ke jabatan baru yang dinilai lebih sesuai. “Bisa saja pejabat bertahan di jabatannya, tapi bisa juga bergeser ke tempat yang lebih sesuai, tergantung kebutuhan pimpinan dalam hal ini Bupati-Wakil Bupati,” paparnya.

Jumlah penguji job fit ini, ada lima orang yakni Sekda Maros, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prof Muhammad Jufri, Prof Muchlis Madani akademisi dari UNM, Andi Rusli, dan DR Lukman yang merupakan akademisi dari Universitas Hasanuddin. (guh)

  • Bagikan