MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Sempat tertunda, akhirnya Pemerintah Kabupaten Majene melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) membayarkan dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) atau sertifikasi untuk bulan Desember tahun 2022.
Sebelumnya, sempat disorot lantaran terlambat dibayarkan satu bulan. Diketahui sebanyak 1.198 penerima dengan total anggaran sekitar Rp4, 2 miliar lebih, kini sudah dibayarkan.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Majene, H Kasman, kemarin. Dia mengatakan, adanya keterlambatan penyaluran dana tunjangan guru tersebut diakibatkan dana transfer dari pemerintah pusat tidak mencukupi untuk pembayaran bulan Desember 2022 lalu, sehingga sempat tertunda pembayarannya.
“Hal seperti inilah yang biasa menjadi kendala, kenapa pembayaran tunjangan sertifikasi guru untuk bulan Desember terlambat, nanti pada awal Januari baru masuk dananya, setelah dananya masuk langsung kami bayarkan sebesar Rp4,2 miliar lebih, artinya tidak ada unsur kesengajaan,” kata Kasman.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Majene, H Mitthar Thala Ali juga membenarkan, adanya pembayaran untuk tunjangan sertifikasi guru bulan Desember 2022 sudah selesai dibayarkan.
“Seharusnya kalau menurut aturan untuk pembayaran tunjangan sertifikasi yang bulan Desember memang sebenarnya dibayarkan pada bulan Januari. Kenapa saya katakan begitu, karena laporan dari mereka pada bulan Desember belum lengkap, maksudnya apakah mereka sudah
menyelesaikan kewajibannya, jangan sampai belum selesai, lantas kita bayarkan bisa-bisa nanti jadi temuan,” sebut Mitthar.
Kadis Mitthar, menambahkan pembayaran tunjangan sertifikasi itu, tidak sama dengan gaji, artinya kalau pembayaran gaji dibayar dulu baru kerja, namun kalau pembayaran tunjangan sertifikasi guru, kerja dulu baru dibayar.
"Itu beda dengan yang bulan Oktober dan November memang harus dibayarkan pada bulan Desember, inilah yang perlu dipahami bersama," ungkapnya.
Sebelumnya pembayaran tunjangan sertifikasi guru untuk bulan Desember sempat menjadi sorotan dari berbagai kalangan, lantaran terlambat dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Majene. Bahkan sempat menjadi perbincangan hangat di daerah ini. (edy)
