Sidak Bahan Pokok di Tramo, Forkopimda Maros Temukan Minyak di Atas HET

  • Bagikan

MAROS, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Bupati Chaidir Syam dan Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari bersama Forkopimda melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Tradisional Modern, Turikale, Kamis, 9 Februari 2023.

Rombongan pimpinan daerah itu, mengecek harga bahan pokok dan makanan lainnya. Hasilnya, Chaidir menemukan sejumah harga bahan kebutuhan pokok makanan, seperti minyak goreng merk Minyak Kita yang melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

Sidak pasar ini, kata Bupati Maros, sesuai dengan instruksi presiden, untuk terus memantau perkembangan harga sembako di pasar. "Kami sudah memantau dan melakukan Sidak pasar. Dari hasil Sidak ini, kami menemukan harga-harga bahan pokok yang naik," ujarnya.

Dia menuturkan, berdasarkan hasil pemantauannya, ditemukan ada kenaikan harga. "Utamanya di minyak goreng. Minyak Goreng Kita. Seharusnya, Minyak Goreng Kita harganya Rp14.000, naik menjadi Rp17.000," ungkapnya.

Dia menambahkan, kondisi ini memang telah disampaikan oleh para pedagang. Pedagang mengaku, agak kesulitan mendapatkan stok minyak. "Diakui pedagang, memang mereka agak kesulitan mendapatkan stok Minyak Kita," jelasnya.

Dia menambahkan, untuk beras di pasaran, ada kenaikan hingga Rp1.000. Kita berharap, harga ini akan kembali normal seperti sebelumnya.

"Kita harapkan, mudah-mudahan ketika stok lebih banyak lagi dari Bulog, mampu menekan harga tersebut," harapnya.

Terkait harga kebutuhan pokok lainnya, seperti cabai dan sayur mayur, mantan Ketua DPRD Maros ini menjelaskan, semuanya masih terkendali seperti biasa.

"Untuk sayur mayur masih terkendali semua. Malahan harga cabai terpantau harganya turun. Cabai rawit turun, cabai keriting, dan cabai besar ada kenaikan, tapi tidak terlalu tinggi," ujarnya.

Chaidir menjelaskan, dari hasil operasi pasar bersama Forkopimda ini, kata Chaidir, akan dikoordinasikan ke pihak yang berwenang.

"Nanti kita akan koordinasikan ke pihak terkait, baik pada Bulog, Kementerian Perdagangan, tentang bagaimana kondisi stok Minyak Kita di Kabupaten Maros," jelasnya.

Apalagi, kata Chaidir, laporan langsung dari pedagang yang mengaku stok Minyak Kita mulai langka, sehingga pedagang terpaksa harus mengambil di tempat lain, bukan di distributor.

"Pedagang mengeluhkan kondisi barangnya langka, sehingga mereka mengambil bukan dari Distributor. Mereka mengambil dari pengecer ke pengecer, akhirnya sampai ke konsumen naik," jelas Bupati Maros. (guh)

  • Bagikan

Exit mobile version