Tiga Inovasi Andalan Soppeng di Ajang KIPP Provinsi Sulsel 2023

  • Bagikan

MAKASSAR, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng kembali mengikuti penilaian tahap presentasi dan wawancara dalam rangka kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2023.

Kegiatan yang dilaksanakan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tersebut, berlangsung di Ball Room Hotel Four Point Makassar, Rabu, 8 Maret 2023.

Bersaing dengan 23 kabupaten/kota, Soppeng membawa tiga inovasi andalannya, yakni sistem perlindungan petani Soppeng maju dan sejahtera (Sutasoma) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP), Speech English in Five Minutes (Kultum Bahasa Inggris) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan inovasi Bayi Lahir Pulang dapat Akta (Bayi Papa) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Dalam presentasinya, Sekretaris Dinas TPHPKP Soppeng Ariyadin Arif, selaku inovator Sutasoma mengatakan, inovasi ini sebenarnya kegotongroyongan untuk memupuk kemandirian petani yang ada di Kabupaten Soppeng.

"Inovasi Sutasoma ini dilauching langsung Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada tahun 2021 lalu," imbuhnya.

Ariyadin menjelaskan, bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, inovasi Sutasoma ini hadir untuk memberikan perlindungan jaminan sosial kepada petani, pelayanan jemput bola, petani tidak perlu antre di pelayanan BPJS, dan keunikan dari inovasi ini, tidak menggunakan APBD, dan hanya ada di Kabupaten Soppeng.

Kadis TPHPKP Soppeng Ir Fajar menambahkan, inovasi Sutasoma ini tidak terlepas dari visi pemerintah yang lebih melayani maju dan sejahtera. Pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi pelayanan masyarakat, seperti yang selalu disampaikan Bupati Soppeng.

Sementara Inovator Kultum Bahasa Inggris, Gusnawati mengatakan, berbicara adalah salah satu keterampilan yang diajarkan dalam proses pembelajaran Bahasa Iinggris.

Beberapa penelitian menyatakan, keterampilan berbahasa yang paling sulit bagi siswa adalah berbicara (speaking).

"Padahal keterampilan inilah yang dipercaya sebagai keterampilan yang paling penting di antara ke-4 keterampilan berbahasa," kata guru SMPN 1 Watansoppeng ini.

Gusnawati menjelaskan, hadirnya inovasi Kultum Bahasa Inggris ini, tentu sebagai wadah untuk melatih peserta didik tampil berbicara di depan umum, menyalurkan bakat dan minat yang mereka miliki, memberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan bakat dan potensinya, sehingga pendidikan yang berkualitas dapat terwujud.

"Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris dan menyadari, bahwa dengan mengusai Bahasa Inggris, mereka tidak akan ketinggalan pergaulan lokal, regional, nasional, dan internasional," tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Soppeng, Andi Sumangerukka dalam testimoninya memberikan apresiasi dan support kepada inovator yang telah membawakan inovasinya. Hadirnya Inovasi Kultum Bahasa Inggris ini, tentu menjadi ruang kepada murid dan pembentukan karakter.

Sedangkan inovator bayi lahir pulang dapat akta (Bayi Papa) Dinas Dukcapil Soppeng Andi Hikmah mengatakan, inovasi ini bertujuan mengurangi antrean di kantor Disdukcapil kerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam hal ini rumah sakit dan Puskesmas khususnya bayi yang baru lahir.

"Dilanjutkan dengan penerbitan kartu keluarga, akta kelahiran, dan KIA yang disertai dengan penyerahan akta kelahiran di RS dan Puskesmas tempat dimana bayi dilahirkan," ungkapnya.

Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) dan Pemanfaatan Data Dinas Dukcapil Soppeng, Mukhlis menambahkan, inovasi Bayi Papa ini tidak terlepas dari motto Dukcapil Pusat, yaitu Berkarya, Inovatif, Sabar, Amanah, dan Adaptif (Bisa), dan kaitakan dengan visi Kabupaten Soppeng, yakni pemerintah yang lebih melayani maju dan sejahtera. (wis)

  • Bagikan