Rumah Sehat Al-Kahfi Launching Layanan Konseling dan pengobatan HIV-PIMS

  • Bagikan
Launching Layanan Konseling dan pengobatan HIV di Rumah Sehat Al-Kahfi Parepare.

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Rumah Sehat Al-Kahfi Parepare melaunching praktek bersama yaitu Layanan Konseling dan Pengobatan HIV-PIMS (penyakit infeksi menular seksual) berbasis masyarakat.

Launching dilakukan pemotongan pita oleh Direktur Rumah Sehat A-Kahfi, Abdul Risal didampingi sang istri dan disaksikan tamu undangan, bertempat di Jalan Mangga Tengah, Jumat 12 Mei 2023.

"Masyarakat bisa mendapatkan layanan tes, konseling, pemeriksaan dan pengobatan HIV dan PIMS bagi masyarakat yang tidak sempat ke faskes baik ke puskesmas maupun rumah sakit," ungkap Risal.

Kabag SDM RS dr Hasri Ainun Habibie Parepare itu mengatakan, layanan tersebut gratis bagi masyarakat baik dari Parepare maupun luar Parepare.

"Ini gratis, cukup menunjukkan KTP. Baik yang memiliki kartu BPJS maupun non-BPJS. Baik warga Parepare maupun luar Parepare. Bisa diakses seluruh masyarakat. Silahkan datang ke sini," jelasnya.

Rumah Sehat Al-Kahfi memiliki 11 anggota yang siap melayani masyarakat."Kami ada dua dokter, bagian laboratorium, farmasi, tenaga keperawatan, konselor, dan tenaga manajer kasus," kata Risal.

Risal menyebut, yang membedakan konseling dam pengobatan HIV di Rumah Sehat Al-Kahfi dengan faskes ialah, rumah sehat Al-kahfi berbasis masyarakat.

Melalui layanan ini, pihaknya berupaya mengoptimalkan peran masyarakat, terkhusus mensupport teman-teman yang terinfeksi. Jadi, jangan dikucilkan. Berkaca dari pengalaman saat covid, masyarakat yang terkena, masyarakat juga yang mensupport, sehingga ini cepat masuk pada endemi."Insya Allah dengan membantu program pemerintah untuk menurunkan angka kematian, infeksi baru, dan stigma diskriminasi terkait HIV/Aids," ungkapnya.Jam pelayanan yaitu Senin sampai hari Sabtu mulai pukul 16.00 hingga pukul 21.00 WITA."Hari Minggu juga bisa asalkan sudah janjian sebelumnya atau komunikasi," katanya. Di Kota Parepare, kumulatif kasus HIV/Aids hingga Oktober 2022 mencapai 500 kasus. Sedangkan, khusus tahun 2022 sampai bulan Oktober, jumlah 44 kasus. "Saty orang terinfeksi, berarti ada 100 orang yang belum ditemukan. Kita semua harus berperan, khususnya masyarakat," pungkasnya. (*)

  • Bagikan