Ada Tiga Sesar Jadi Ancaman IKN

  • Bagikan

BALIKPAPAN, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Gempa dengan Magnitudo 4,6 mengguncang di Kalimantan Timur. Lokasinya 97 km barat laut, Kutai Barat Kalimantan Timur, berdekatan dengan lokasi proyek Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) Nusantara.

"#Gempa Mag:4.6, 20-Jun-2023 12:43:37WIB, Lok:0.29LU, 115.31BT (97 km BaratLaut KUTAIBARAT-KALTIM), Kedlmn:10 Km #BMKG," tulis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG pada Selasa (20/6/2023) lalu.

Padahal, diketahui IKN berada di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Peristiwa gempa di Kaltim juga pernah terjadi walau relatif sangat jarang. Misalnya pada Kamis (16/7/2020) wilayah Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4. Hal ini terkait aktivitas Sesar Mangkalihat yang masih aktif.

BMKG pernah memperingatkan potensi gempa besar di Kalimantan akibat pergeseran sesar Mangkulihat. Sesar Mangkalihat itu memiliki magnitudo tertarget mencapai M 7,0 dengan laju pergeseran 0,5 milimeter per tahun. Hal ini juga berdasarkan hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) tahun 2017.

Wilayah Balikpapan dapat terdampak guncangan dengan intensitas III-IV MMI, wilayah Samarinda dengan intensitas V MMI, sementara untuk daerah yang dekat dengan sumber gempa dapat terdampak guncangan mencapai skala intensitas VII-VIII MMI. Artinya, berpotensi terjadi kerusakan tingkat sedang hingga berat.

Ternyata ancaman lokasi ibu kota tak hanya dari Sesar Mangkalihat. Secara geologi dan tektonik, provinsi Kalimantan Timur terdapat tiga struktur sesar sumber gempa, masing-masing Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster.

Terkait hal itu, Pemerhati Sosial Politik, Antonius Boediono, menyampaikan kritikannya terkait pembangunan IKN yang bakal menghabiskan biasa besar dengan kondisi alam yang sewaktu-waktu bisa mengancam penduduknya.

"Saya pernah bertanya apakah IKN itu memberi manfaat nyata untuk masyarakat ~ jawabannya justru belum pernah dipublikasikan. Banjir dan Gempa memberikan peringatan bahwa IKN perlu diEvaluasi #hening," tulis Antonius Boediono melalui akun twitternya @asboediono_id, dikutip Minggu (25/6/2023). (FNN)

  • Bagikan