Kios Pedagang di Pasar Lakessi Jadi Sasaran Maling

  • Bagikan
Pedagang Pasar Lakessi Kota Parepare keluhkan barang di kios sering disatroni maling. (Dok. Hestiana/Parepos)

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Kondisi keamanan pasar Sentral Lakessi, Kota Parepare saat ini sedang mencemaskan dan tidak baik-baik saja. Pedagang sering kali keluhkan kehilangan barang dagangan di kiosnya. Hal itu diungkapkan beberapa pedagang  kepada Jurnalis Pare Pos saat ditemui. Kamis, 7 September 2023.

Salah seorang pedagang pasar Lakessi, Akbar mengatakan, dirinya dan beberapa pedagang lainnya sering mendapati raibnya barang jualan mereka. Mulai dari barang dagangan yang bernilai besar ataupun yang kecil seperti bumbu-bumbu dapur dan sejenisnya acap kali menjadi incaran para maling itu.

Bahkan, katanya, ada sejumlah pedagang yang mendapati kunci gembok gerobak tempat menyimpan barang sengaja dirusak.

"Sehingga saya datang mengadu kepada kepala UPTD Pasar untuk menyampaikan keluhan kami ini dari pedagang perihal masalah yang hampir tiap hari terjadi,"katanya.

Itu juga dibenarkan Fitrianti, yang merupakan pedagang bahan pokok makanan. Baginya, kondisi keamanan pasar Lakessi memang sedang tidak bersahabat.

Bagaimana tidak, bukan sekali dua kali kasus kehilangan barang dagangan terjadi. Bahkan hampir menjadi konsumsi sehari-hari mereka jika dipagi hari telah mendapati kepahitan bahwa ada saja barang jualan yang hilang tiba-tiba.

"Saya hanya menyayangkan musibah ini jika selalu saja terjadi. Seperti jualan saya ini dan pedagang lainnya, kalau sudah ke pasar buka dan siap menjual ehh ada lagi barang yang hilang kodong. Kan kalau begini terus kondisinya kasihan kami, untung tidak seberapa hanya 500 perak (Rp500) dengan keadaan pasar sepi pembeli, tambah barang yang selalu hilang,"ujarnya.

Padahal kami ini sudah bayar distribusi keamanan rutin sebanyak Rp2 ribu perharinya. Sebulan bisa kena Rp60 ribu. Itu di luar dari kebersihan dan listrik. Terus kalau tidak dibayar mereka marah-marah. Nah kalau kita mengeluh sering kecurian tapi respondnya seoalah-olah tidak tahu, kalau begini sama siapa mi kami mengadu,"sambungnya.

Dia berharap, agar pihak pemerintah atau dalam hal ini kepala pasar dapat menyikapi dengan cepat kondisi miris yang terjadi dipasar. Agar kenyamanan dan keamanan para pedagang dapat mereka rasakan.

Ditemui terpisah, Kepala Pasar Lakessi Muhammad Ramlan menjelaskan, perihal adanya kasus kehilangan barang dagangan yang dikeluhkan oleh pedagang itu benar adanya. Namun, ia menganggap bahwa hal itu tidak selalu terjadi.

Baginya, musibah kehilangan tersebut memang rawan terjadi di dalam pasar, apa lagi dengan keadaan pasar lakessi yang cukup luas dan pihaknya hanya memiliki sebanyak 8 orang tenaga pengaman untuk berpatroli di pasar Lakessi.

"Pasar ini begitu luas kita tidak mampu menjangkau dari arah mana saja mereka mampu masuk dan melakukan aksi pencurian itu. Apalagi, saya punya anggota hanya 8 orang itupun cuman 7 yang aktif dan saya sudah bagi sift tiap malam 4 orang yang berjaga,"tuturnya.

Sebab, bertambahnya tenaga untuk menjaga keamanan di pasar itu tergantung APBD dan arahan pimpinan dan mereka juga mengaku tidak melakukan pungutan biaya yang dibebankan kepada pedagang untuk keamanan.

"Saya menegaskan yah, di pasar itu yang dibayar hanya kebersihan dan untuk keamanan itu tidak. Jika kami mendapati iuran keamanan yang tidak berdasar pasti kami akan tindaki,"pungkasnya.

Sehingga, dengan kondisi keluhan pedagang saat ini, pihaknya akan segera bertindak cepat untuk lebih memaksimalkan tenaga dalam menjaga lingkungan dan keadaan pasar Lakessi agar lebih kondusif sebagaimana yang diharapkan. (hes)

  • Bagikan