PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Pembangunan proyek infrastruktur di Kota Parepare, salah satunya Jembatan Kembar berlanjut. Pengerjaan tahap dua ini, alokasi pendanaannya bersumber dari APBD Kota Parepare tahun anggaran 2023 sebesar Rp2,8 miliar.
Untuk pembangunan tahap pertama sudah rampung tahun 2022, lalu. Sumber dananya berasal dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Sulsel sekitar Rp30 miliar.
Progres pengerjaan jembatan kembar ini sudah mencapai angka 12 persen. Progres ini, lebih cepat jika dibandingkan dengan schedule awal diangka 7 persen.
Artinya, ada deviasi 5 persen dari target awal. Kendati demikian, pengerjaan ini bakal terus dikebut agar bisa rampung tepat waktu, di akhir November 2023.
Plt Kepala Dinas PUPR Kota Parepare Budi Rusdi didampingi Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Widin Wijaya turun langsung memantau perkembangaan pengerjaan jembatan kembar pada Sabtu, 16 September 2023.
Budi Rusdi mengatakan, kunjungan ini untuk mengecek secara langsung perkembangan pelaksanaan kegiatan pembangunan jembatan kembar itu. "Kami mengecek perkembangannya, sudah sejauh mana," singkatnya.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kota Parepare, Widin Wijaya menjelaskan, progres pengerjaannya ini sudah mencapai 12 persen, dan lebih cepat dari jadwal awal. "Kalau menurut schedule, diangka 7 persen. Jadi ada deviasi 5 persen dari target," katanya.
Ia menyebutkan, adapun pengerjaan tahap dua pembangunan jembatan kembar ini, meliputi pengecoran plat jembatan, spam, trotoar, pengaspalan abutment, pemasangan lampu, railing jembatan, dan pengecatan.
"Pekerjaan yang telah dilaksanakan, pengecoran plat jembatan, spam-spam dan pekerjaan trotoar," jelasnya.
Dia menyebutkan, pengerjaan jembatan kembar ditargetkan rampung akhir November 2023. "Anggarannya sekitar Rp2,8 miliar," tegasnya.
Jembatan kembar berlokasi di Jalan Suaka Alam Lestari, Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat dibangun untuk penopang Jembatan Sumpang Minangae.
Ia pun berharap dengan rampungnya jembatan kembar ini, dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalan utama, khususnya di Jembatan Sumpang Minangae. Termasuk, menjadi akses alternatif bagi pengguna jalan, utamanya penonton dan suporter dari arah Stadion Gelora BJ Habibie. (has)
