Maulid Nabi Masjid di Jami’Darul Ma’ruf Baruga, Aris: Majene Dilanda Kemarau Ekstrem

  • Bagikan

MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelaskan, bahwa sifat pada pelaksanaan Maulid Nabi yaitu ijtihadiyah yang tidak ada kewajiban dan larangan melaksanakannya.

"Jadi bagi yang ingin melaksanakan Maulid Nabi diperbolehkan begitupun yang tidak ingin melaksanakan juga diperbolehkan, yang tidak diperbolehkan disini adalah menjadi pihak ketiga yang bisa memicu konflik perbedaan pendapat," ungkap H Hasyim Kasi Bimas Islam Kemenag Majene pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah-2023 Masehi di Masjid Jami'Darul Ma'ruf Baruga, kemarin.

Hasyim menitip harapan, kepada para seluruh masyarakat agar tetap senantiasa mawas diri dengan menjaga anak-anak atau generasi muda untuk terhindar dari pergaulan bebas.

Pembawa hikmah Ustaz Dr. Muhammad Rais pada Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami'Darul Ma'ruf Baruga dengan tema "Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW Menebar Cinta Memperkuat Silahturahim Menuju Masyarakat Damai dan Sejahtera, memaparkan sejarah teori berdagang nenek moyang suku mandar dan gambaran sosok tubuh, kepribadian serta kesederhanaan Nabi Muhammad SAW.

"Kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW untuk senantiasa membaca Sholawat kepada Nabi karena salah satu jalan mendapatkan syafaatnya untuk masuk ke dalam surga," pesannya.

Sementara, Wakil Bupati Majene Arismunandar Kalma memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana dan seluruh warga atas pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami'Darul Ma'ruf Baruga.

Ia juga menyampaikan, kepada warga Baruga agar tetap waspada dan menjaga kesehatan karena Majene sekarang dilanda cuaca kemarau ekstrem sehingga rentan terjadinya kebakaran lahan.

"Kepada Ketua pembangunan Masjid Jami'Darul Ma'ruf Baruga bahwa Pemerintah Kabupaten Majene akan memperhatikan pembangunan Masjid Jami'Darul Ma'ruf Baruga ke depannya," akunya. (edy)

  • Bagikan