Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Lapas Parepare

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Lapas Kelas IIA Parepare, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare dan Bapas I Makassar (Pos Bapas Parepare) menyelenggarakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023.

Bertindak sebagai inspektur upacara, Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto, Amd.IP SH. Sementara perwira upacara Kepala Seksi Keamanan dan Tata Tertib Lapas IIA Parepare, Bahri, S Sos MH, dan komandan upacara, Kasubsi Sarana Kerja Lapas IIA Parepare, Syamsu Alam.

Petugas pelaksana pembaca Pembukaan UUD 1945 Hasbullah, warga binaan Lapas Parepare dan pembaca naskah ikrar, Randy Al Qodri, juga warga binaan Lapas IIA Parepare.

Pembaca doa, Farhan Ramadhan, mahasiswa Institut Andi Sapada Kota Parepare dan dirigen Hasmiani mahasiswa Institut Agama Islam Kota Parepare. "Ini adalah bentuk sinergitas dan kolaborasi antar satuan kerja dalam menyelenggarakan kegiatan upacara antar stakeholder yang terjalin baik," ujar Kalapas Parepare.

Adapun peserta upacara, pejabat struktural eselon IV, V dan pejabat fungsional umum serta tertentu lainnya dari ketiga satuan kerja Lapas IIA Parepare, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Parepare, BAPAS I Makassar (Pos Bapas Parepare) dan mahasiswa IAIN Parepare, Institut Andi Sapada Kota Parepare, Universitas Muhammadiyah Parepare juga warga binaan pemasyarakatan Lapas IIA Parepare.

Dalam amanatnya, Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto, Amd.IP SH membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga mengungakap, tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023 adalah, “Bersama Majukan Indonesia” dengan logo HSP ke-95.

Itu bermakna membentuk stilasi barisan manusia yang menyimbolkan kolaborasi dan warna - warni menunjukkan keanekaragaman suku, bahasa dan budaya. Heterogenitas tersebut sebagai sumber kekuatan dalam memajukan Indonesia.

"Pemerintahan Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda pemudi generasi muda Indonesia hari ini telah seiring sejalan mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama. Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang para pemuda pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional," ujar Menpora.

Oleh karena itu, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat. Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version