PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare Akbar Ali menggelar silaturahmi dengan tenaga pendidik di tingkat TK, SD hingga SMP Negeri dan Swasta. Kegiatan itu, digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare.
Kegiatan itu, berlangsung di Auditorium Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Parepare, Senin, 13 November 2023.
Pertemuan ini, untuk mempererat hubungan antara pemerintah daerah dengan para pendidik, serta membahas berbagai isu dan tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan.
Termasuk berpesan kepada tenaga pendidik untuk menjaga netralitas. Pasalnya, jika ada guru yang ketahuan dalam politik praktis akan diberikan sanksi hingga pemecatan.
Hadir pada kegiatan itu, Sekretaris Daerah Kota Parepare HM Husni Syam, Kepala Disdikbud, HM Makmur Husain, kepala sekolah dan guru-guru se-Kota Parepare.
Pertemuan itu diwarnai rasa haru. mata Pj Wali Kota Akbar Ali berkaca-kaca di depan para guru saat mengawali sambutan. Itu lantaran, dia mengingat perjuangan guru dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Pj Wali Kota mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk silaturahmi dengan guru-guru tingkat TK, SD dan SMP se-Kota Parepare.
“Ini sebagai bentuk atensi kami terhadap pengabdian kepada guru-guru, sekaligus sebagai bentuk sosialisasi kami. Bagaimana netralitas para guru dalam pesta demokrasi, baik pemilu legislatif, presiden dan pilkada ke depannya," tegas Akbar Ali.
Menurutnya, masih ada beberapa dari lingkungan guru yang belum memahami terkait bagaimana posisi netralitas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Karena kita pahami banyak dari kelompok partai paslon yang akan berusaha mendekati para guru-guru. Karena, guru-guru ini kan, baik sebagai tokoh pendidik juga sebagai tokoh masyarakat,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, jika ada guru yang terlibat politik praktis akan diberikan sanksi.
”Sanksinya itu bisa pemecatan, bisa pencopotan jabatan, turun pangkat dan sebagainya,” ujarnya.
Selain itu, Akbar Ali menjelaskan, guru merupakan sosok yang sangat berarti dalam kemajuan dunia pendidikan. Karena, kemajuan bangsa dan negara ini ditentukan oleh bagaimana pembinaan awal yang dilakukan oleh guru-guru itu sendiri.
Bahkan kata dia, tenaga pendidik yang saat ini menjadi honorer harus berjuang secara keras untuk menjadi PNS atau PPPK. Bahkan ada beberapa tenaga honorer yang mendapatkan gaji yang tidak seberapa, tapi perjuangan yang sungguh luar biasa.
"Saat ini juga ada beberapa saudara kita dari honorer guru dan tenaga kesehatan sedang berjuang dalam tahapan seleksi PPPK, ada ratusan yang mengikuti. Awal saya juga berencana untuk hadir di tempat tersebut (Makassar), tapi karena saya sudah lebih duluan berjanji untuk hadir di sini maka kemudian saya utamakan acara ini," ujarnya.
Dia menambahkan, dirinya sebagai Wali Kota Parepare bukan dipilih, tapi mendapatkan amanah tambahan dari Pemerintah Pusat melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia, kemudian mendapatkan amanah untuk ditindaklanjuti melalui Kementerian Dalam Negeri, dan kemudian dilantik pada 31 Oktober 2023 untuk menggantikan Taufan Pawe.
"Orang tua kita kemarin Bapak Taufan Pawe itu berakhir jabatannya pada 31 Oktober, maka kemudian saya ditunjuk Presiden melalui Kemendagri untuk melaksanakan jabatan Wali Kota Parepare selama mengisi kekosongan hingga dilantik Wali Kota Parepare yang baru yang terpilih melalui Pilkada 2024, mendatang," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Parepare, HM Makmur Husain menjelaskan, acara tersebut merupakan pertemuan silaturahmi antar Pj Wali Kota dan kepala sekolah serta guru-guru mulai dari TK, SD dan SMP se-Kota Parepare.
"Karena Parepare ini merupakan Kota Cinta, pentingnya saling berkenalan. Sehingga dengan pengenalan bersama antara guru dan Penjabat Wali Kota Parepare ini, maka kita bisa mencintai sesama,” tandasnya. (has)