PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Dewan Pendidikan Kota (DPK) Parepare mengawal serius seleksi calon kepala sekolah (Kepsek) TK, SD, dan SMP lingkup Pemerintah Kota Parepare, yang tengah berlangsung saat ini.
Mulai dari tes mengaji yang menjadi prasyarat utama sebelum masuk ke uji kompetensi, sudah menjadi atensi DPK. Ketua DPK Parepare, Dr H Parman Parid yang turun langsung memantau pelaksanaan tes mengaji di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parepare, Rabu, 16 April 2025.
Usai memantau, di hadapan para peserta seleksi, Parman Parid mengatakan, Wali Kota Parepare memberi kewenangan langsung kepada DPK untuk turut mengawal seleksi calon Kepsek agar dipastikan berlangsung transparan, akuntabel, dan objektif.
Dia pun mengapresiasi terobosan Wali Kota Tasming Hamid yang menginisiasi penyelenggaraan seleksi calon Kepsek secara terbuka dengan berpedoman pada Permendikbud Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
Dalam Permendikbud itu mengatur tentang Dewan Pendidikan dapat memberikan pertimbangan kepada pejabat pembina kepegawaian (Wali Kota) dalam pengusulan calon kepala sekolah. Dan Dewan Pendidikan bisa dilibatkan menjadi Tim Pertimbangan pengangkatan kepala sekolah.
"Selama 20 tahun saya berkiprah di dunia pendidikan, dari ketua komite sekolah, sekarang Ketua Dewan Pendidikan, baru kali ini ada rekrutmen calon kepala sekolah yang dilakukan secara terbuka, transparan, dan akuntabel. Sebelum-sebelumnya, tidak tahu dari mana, tiba-tiba saja (guru) terangkat menjadi kepala sekolah," kata Parman yang juga akademisi Universitas Muhammadiyah Parepare.
Karena seleksi secara terbuka dan transparan, Parman memastikan tidak ada titip-titipan termasuk oleh Wali Kota. DPK bahkan membuka kotak aduan di Kantor DPK, Disdikbud, jika ada masyarakat yang ingin menyampaikan aduan terkait seleksi calon Kepsek ini.
Mantan Ketua Majelis Dikdasmen PD Muhammadiyah Parepare ini mengingatkan, setelah tes mengaji ini bagi yang lolos harus siap mengikuti uji kompetensi. Uji kompetensi itu meliputi kualitas pembelajaran, manajerial, sosial dan kewirausahaan, serta karakter.
"Jadi ada empat orang penguji dalam uji kompetensi nanti, dan saya pastikan semua berintegritas. Sehingga hasilnya pastilah objektif. Dan mudah-mudahan yang terbaik terpilih menjadi kepala sekolah," tegas mantan Ketua KONI Parepare ini.
Dihubungi terpisah, Kepala Disdikbud Parepare, HM Makmur menekankan, seleksi calon Kepsek sudah ketat diawali dari tes mengaji. Tes mengaji bahkan dilakukan dua kali untuk memastikan bahwa peserta seleksi benar-benar lancar mengaji. Tes mengaji diuji oleh tujuh orang dari Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Parepare dan Pengawas Sekolah Pendidikan Agama Islam.
"Jadi dalam tes mengaji ini ada tiga kategori, lancar, belum lancar, dan belum bisa mengaji. Hanya yang lancar mengaji bisa lolos ke seleksi tahap selanjutnya yaitu uji kompetensi berupa wawancara dan pemasaran visi misi," ungkap Makmur.
Makmur yang merupakan mantan kepala sekolah berprestasi tingkat nasional mengungkapkan, ada 79 guru terdaftar mengikuti seleksi calon Kepsek ini.
Para peserta seleksi ini adalah yang memenuhi syarat terdaftar langsung di aplikasi Sistem Pengangkatan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (KSPS). Mereka di antaranya adalah guru penggerak dan guru yang memiliki NUKS (Nomor Unik Kepala Sekolah).
"Hasil dari seleksi dan uji kompetensi ini mengerucut 25 besar nama calon kepala sekolah, yang akan kami serahkan kepada Bapak Wali Kota untuk dipilih dan diangkat menjadi kepala sekolah baik itu TK, SD, dan SMP," tandasnya. (*)