Rutan Pinrang Optimalkan Pembinaan Kemandirian

  • Bagikan
Hasil meubel warga binaan Rutan Pinrang siap dipasarkan. (ist)

PINRANG, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Dukung Reformasi Birokrasi tematik dalam bidang pemberantasan kemiskinan yang dicanangkan oleh Kementerian Pendayahgunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pinrang gencar lakukan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, Kamis (4/5/2023).

Kepala Rutan Kelas IIB Pinrang Kanwil Kemenkumham Sulsel, Wahyu Trah Utomo, mengatakan ada beberapa jenis pembinaan kemandirian yang diberikan kepada Warga binaan, salah satunya pertukangan kayu atau meubel.

"Kami ada pembinaan kemandirian unggulan yaitu pertukangan kayu atau meubel yang rutin produksi setiap bulan seperti lemari, kursi, meja bahkan ada Warga Binaan kami yang mampu merenovasi ruangan dengan bahan HVL," terang Karutan Pinrang.

Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan bahwa terkait pemasaran, Rutan Pinrang telah bekerja sama dengan beberapa CV penjualan furniture di Kabupaten Pinrang. Sehingga, katanya, pemasarannya tidak begitu sulit.

"Kami sudah kerja sama dengan beberapa CV di Kabupaten Pinrang, sehingga pemasarannya tidak begitu sulit, setiap bulan pasti rutin terjual produksi-produksi meubel milik utan Pinrang," ungkapnya.

Wahyu menambahkan, terkait pembinaan kemandirian di Rutan Pinrang ada beberapa instansi yang telah bekerja sama seperti Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Pinrang, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Kabupaten Pinrang dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Pangkep.

"Terkait pembinaan Warga Binaan, semua stakeholder kami libatkan, kami terbuka dengan siapa pun, termasuk Lembaga Swasta," tambah Wahyu.

Sementara itu, Andi Asriuddin selaku Pengelola Kegiatan Bimbingan Kerja (Bimker) menyampaikan, hasil pendapatan kegiatan Bimker, rutin setiap bulan menyetorkan PNBP kepada negara.

"Alhamdulillah, hasil pembinaan bimker, rutin kami setorkan PNBP ke negara bahkan melebihi target seperti tahun lalu," tuturnya.

Andi Asriuddin juga beberkan harga masing-masing meubel yang diproduksi, katanya, harganya cukup variatif tergantung barang yang dipesan.

"Harganya cukup variatif, biasanya untuk lemari kecil dibanderol harga kisaran Rp 350.000 hingga Rp 750.000 bahkan ada yang sampai Rp 1.000.000 tergantung ukuran dan tingkat kesuliatan pembuatan," pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version