Ketersediaan Air Bersih, Antara Harapan dan Kenyataan

  • Bagikan

Oleh : Muhammad Afrisal

Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Air menjadi sumber daya alam terpenting yang ada di muka bumi karena inti dari segala kehidupan.

Dalam kehidupan sehari-hari pun, bermacam-macam kebutuhan manusia musti ditopang oleh air, seperti minum, memasak, mandi, mencuci, mengairi, dan lain-lain. Air tidak hanya dibutuhkan oleh manusia saja, namun organisme lain seperti hewan dan tumbuhan juga memerlukan air.

Sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri dari air. Keseimbangan tubuh sangat ditentukan oleh kadar air. Salah satunya adalah dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, baik hewan-hewan, maupun tumbuhan.

Namun pasokan air bersih di Indonesia kini semakin terancam. Perkembangan populasi makhluk hidup tidak berimbang dengan cadangan air. Dari segi geografis, Indonesia sebenarnya sangat kaya akan sumber daya air, di mana wilayah perairannya mencakup 70% dari luas daratan. Selain itu Indonesia juga mempunyai banyak sungai, danau, dan mata air.

Dilihat dari rata-rata ketersediaan air permukaan di Indonesia tercatat 88.3 kilometer/detik setara dengan 2,78 triliun meter kubik/tahun. Di satu sisi, Badan Pusat Statistik menyatakan rata-rata proporsi rumah tangga yang memiliki air minum secara nasional masih kurang dari 50% pada tahun 2022 atau 44,94%.

Rata-rata kebutuhan air penduduk perkotaan mencapai 120 liter/hari/orang atau 43,8 meter kubik/orang/tahun. Rata-rata kebutuhan air penduduk pedesaan sebesar 60 liter/hari/orang atau 21,9 meter kubik/orang/tahun. Distribusinya masih belum merata, dengan sekitar 20% penduduk Indonesia masih kekurangan akses terhadap air bersih yang memadai dan aman.

Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hanya sekitar 60% dari total penduduk Indonesia yang memiliki akses terhadap air bersih, yang berarti sekitar 40% dari total penduduk Indonesia masih belum memiliki akses terhadap air bersih. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor. Di antaranya pencemaran air yang disebabkan utamanya oleh limbah industri dan limbah domestik. Pencemaran ini dapat menjadikan air tidak layak untuk diminum dan berbahaya bagi kesehatan.

Perubahan iklim juga akan menyebabkan perubahan pola curah hujan yang dapat menyebabkan kekeringan dan banjir di beberapa daerah. Kekurangan air dan banjir akan mengganggu pasokan air bersih. Pertumbuhan penduduk yang cepat juga akan menyebabkan peningkatan kebutuhan air yang dapat menyebabkan kompetisi terhadap air.

Pasokan air bersih yang tidak optimal dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan. Minum air yang tidak bersih dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan tipus. Selain itu, pasokan air yang tidak optimal dapat menurunkan produktivitas masyarakat, antara lain : pertanian, industri dan jasa juga dapat merusak ketahanan pangan, karena air merupakan faktor penting dalam produksi pangan.

Diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan pasokan air bersih di Indonesia, seperti pencegahan dan pengendalian pencemaran air, yang dapat dicapai melalui berbagai cara. Termasuk penegakan hukum, penerapan teknologi pengolahan limbah, dan pendidikan masyarakat. Kita juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya air melalui kampanye pendidikan dan publisitas.

Kita juga dapat terlibat dalam pengelolaan sumber daya air berkelanjutan dengan melakukan konservasi air, mengembangkan teknologi pengolahan air, dan melakukan konservasi air.

Melalui upaya tersebut diharapkan pasokan air bersih di Indonesia dapat tetap terjaga dan krisis air dapat dicegah. Dengan meningkatkan penyediaan air bersih, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan. (*)

  • Bagikan