Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe Menjerit

  • Bagikan

PANGKEP, PAREPOS.FAJAR.CO.ID- Kenaikan harga kedelai impor yang melambung dikeluhkan para perajin tempe dan tahu di Kabupaten Pangkep. Salah satunya, Munjiatin yang mengatakan harga kedelai dari dulu memang sudah naik.

Namun, akhir-akhir ini yang paling mahal. “Sampai disini (Pangkep) kedelai perkilonya Rp11.700. Padahal harga kedelai dulu hanya berkisar Rp8 ribu hingga Rp10 ribu,” kata Munjiatin kepada PAREPOS.FAJAR.CO.ID, Rabu 16 Februari 2022.

Kedelai impor ini, kata dia, berasal dari Makassar. Dalam seminggu, pengantaran kedelai sebanyak 30 karung. “Pengantarannya 30 karung. Untuk produksi tempe tahu disini sebanyak 300 kilo perharinya,” bebernya.

Menurutnya, kenaikan harga kedelai diakibatkan pandemi Covid-19. “Mungkin karena pandemi, jadi semua bahan-bahan naik dan kedelai pun ikut naik,” tambahnya.

Selain itu, ia juga tidak berani menaikkan harga jual tahu tempe ke konsumen, meskipun harga kedelai naik. “Kami tidak berani menaikkan harga jual tahu tempe karena konsumen langganan bisa mengeluh. Perajin sangat dilematis dengan kondisi ini,” terangnya. Munjiatin pun berharap harga kedelai kembali seperti semula yakni dibawah Rp10 ribu.

Sementara itu, Plt. Kadis Koperindag dan UKM Kabupaten Pangkep, Hj. Iriani Agusti mengaku bahwa bidang perdagangan belum tinjau atas kenaikan harga kedelai. “Nanti saya sampaikan ke Kabid Perdagangan agar segera meninjau kenaikan harga kedelai,” singkatnya. (min/B)

  • Bagikan