Pimpinan Pondok Pesantren Maafkan Pernyataan Kepala BNPT

  • Bagikan

JAKARTA, PAREPOS.FAJAR.CO.ID– Terkait polemik tentang pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar atas temuan 189 pondok pesantren terafiliasi terorism, para pimpinan Pondok Pesantren di Indonesia sepakat memaafkan Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Hal itu disampaikan para pimpinan pondok pesantren saat bersilaturrahmi antara Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Drs Syafruddin Msi bersama para kyai, pimpinan Ponpes serta Forum Alumni Ponpes di Indonesia yang berlangsung di Gedung DMI Jalan Matraman Jakarta Timur, Sabtu, 5 Februari 2022.

“Sudah selesai. Nggak ada lagi masalah. Apalagi kan Kepala BNPT telah meminta maaf. Jadi nggak perlu lagi dibahas” tegas KH. Luqman Hakim Haris Dimyati, Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Termas.

Pernyataan Kyai Luqman yang lebih akrab disapa Gus Luqman tersebut langsung diamini pleh seluruh peserta yang hadir termasuk Wakil Ketua DMI Komjen Syafruddin.
Baik para pimpinan Ponpes maupun kyai, Wakil Ketua DMI Syafruddin juga berharap agar hal ini sudah tidak perlu dikembangkan dan dipersoalkan lagi apalagi seluruh pimpinan Ponpes telah memaafkan Boy Rafli apalagi kepala BNPT telah menemui Ketua DMI Pusat M Jusuf Kalla dan telah meminta maaf.

“Sudah ketemu Majelis Ulama, sudah ketemu Pak JK, Dewan Masjid Indonesia di sini lantai 9, sudah clear” tambah Syafrudin yang pada pertemuan ini digelari Gus Jendral oleh para kyai. Selain itu lanjut mantan Wakapolri tersebut, para pimpinan Ponpes yang mewakili ribuan pondok pesantren di Indonesia telah sepakat memaafkan dan tidak mempersoalkan lagi. “Para pimpinan pondok pesantren yang hadir pada sore ini sekaligus mewakili ribuan pimpinan pondok pesantren lainnya sudah tidak mempersoolkan lagi masalah itu” imbuhnya.

Hadir dalam pertemuan dan silaturrahmi tersebut diantaranya Ketua Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Taliwang NTB Dr. KH. Zulkifli Muhadli, Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Pengasuh Pondok Pesantren Termas, Pacitan Jawa Timur KH. Luqman Hakim Haris Dimyati, Presiden Perhimpunan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (P3i) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Kuningan Jawa Barat, Dr. KH. Tata Taufik , Ketua Umum Forum Silaturahim Kiai-kiai Muda (FSKM) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah 1, Brebes Jawa Tengah Gus Akomadhien Sofa, Ketua Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Banten Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Banten Drs. KH. Anang Azhari Ali, M.Pd. Dari Jakarta juga hadir Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Dr. KH. Sofwan Manaf, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran, Tangerang KH. Ahmad Jameel serta Sekum P2I, Pengasuh Ma’had Aly PP As-Shiddiqiyah, Jakarta KH. Abdul Kholik, M.A. Dan masih puluhan forum Ponpes lainnya.

Komjen (Purn) Syafrudin melalui sambutan saat mengantar silaturrahmi ini mengatakan, menghadapi era bonus demografi Indonesia yang akan masuk pada tahun 2045 nanti, Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan para pimpinan Pondok Pesantren serta kyai se Indonesia sepakat untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari unsur pesantren. Sekaligus untuk menjawab tantangan masa depan Indonesia. “Kita persiapkan pesantren dalam rangka mempersiapkan manusia unggul, yang cendekia” ujar Syafrudin.

Menurut dia, apa yang mereka lakukan pada sore hari ini antara DMI dan pihak Ponpes, untuk melanjutkan hasil perjalanan mereka ke Universitas Al Azhar Kairo pada November 2021, dalam rangka penjajakan kerjasama dengan para Ponpes di Indonesia. Menurutnya Syafrudin, pihaknya telah menyelesaikan penyelarasan kurikulum antara Al Azhar Kairo dengan Ponpes di Indonesia untuk memudahkan para santri melanjutkan pendidikan di Kampus Al Azhar Kairo termasuk kampus internasional lainnya di dunia.(*/ade)

  • Bagikan