Dengan PRB, Peserta Lebih Dimudahkan Memperoleh Obat

  • Bagikan

Program Rujuk Balik atau biasa disebut juga PRB adalah program pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang. Program rujuk balik diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi peserta JKN-KIS, salah satunya yaitu dapat menjaga kualitas hidup peserta yang berpenyakit kronis dan penyakit yang dideritanya tidak sampai jatuh ke komplikasi yang lebih parah.

Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi peserta PRB, melibatkan peran beberapa pihak seperti, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), dan Apotek sebagai pemberi pelayanan obat PRB. Salah seorang apoteker di salah satu apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Sri Wahyuni (32) mengungkapkan pengalamannya dalam memberikan pelayanan kepada peserta PRB.

“Dalam hal pelayanan obat program rujuk balik, kami memiliki sistem secara online, sehingga dapat memastikan akan ketersediaan obat bagi peserta PRB. Selain dalam hal pemenuhan ketersediaan obat, kami juga senantiasa mengingatkan akan penggunaan obat PRB kepada peserta. Dikarenakan banyak diantara peserta PRB adalah yang berusia lanjut, sehingga kami seringkali mengingatkan peserta untuk rutin mengonsumsi obat dan disiplin dalam hal penggunaannya,” ungkap Sri, Kamis (12/05).

Sri juga mengungkapkan jika dirinya rutin mengingatkan kepada peserta untuk disiplin dalam hal penggunaan obat, karena beberapa dari peserta PRB juga seringkali lupa untuk mengambil obat, sehingga kami menghubungi langsung peserta PRB tersebut, untuk mengingatkan dalam hal penggunaan obatnya.

Lebih lanjut, dirinya juga menuturkan bahwa dengan pelaksanaan program rujuk balik, peserta lebih dimudahkan untuk memperoleh obat program rujuk balik.

“Menurut saya, dengan pelaksanaan program rujuk balik, peserta PRB dapat dengan mudah memperoleh obat sesuai dengan indikasi penyakitnya. Pasien PRB juga tidak lagi menunggu lama untuk memperoleh obat, sehingga dapat menghemat waktunya, apalagi untuk pasien dengan usia lanjut,” tutup Sri Wahyuni.

  • Bagikan