Inovasi Berdaya Srikandi Oleh Srikandi Menuju Top 5 Inovasi Pelayanan Publik

  • Bagikan

PAREPARE, PARE POS.CO.ID-- Inovasi Berdaya Srikandi Oleh Srikandi yang dilahirkan Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalaui Dinas Pertanian, Kelautan dan Peternakan (PKP) kini menuju Top 5 ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022 digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). 

Kepastian itu, setelah Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe mendapatkan undang khusus memberikan presentasi ke Kementeran PAN-RB, baru- baru ini. 

Kepala Dinas PKP Kota Parepare, Wildana Ridha Ali mengatakan, Inovasi Berdaya Srikandi Oleh Srikandi kini menuju Top 5 KIPP 2022. 

"Hanya ada lima kabupaten/kota di Indonesia. Dan Kota Parepare satu-satunya di Sulsel yang menuju Top 5 Inovasi Pelayanan Publik tingkat nasional," ungkap Wildana, kemarin. 

Bahkan, ia mengungkapkan, Wali Kota Parepare telah mempresentasikan inovasi Berdaya Srikandi Oleh Srikandi secara daring atau virtual. 

"Inovasi kita mendapatkan undangan khusus untuk presentasi Top 5 ajang KIPP 2022,"  jelas Wildana. 

Sementara itu, Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe  menjelaskan, inovasi Berdaya Srikandi Oleh Srikandi adalah inovasi dari oleh dan untuk perempuan.

"Sebagai mana kita ketahui, stigma masyarakat pesisir itu adalah edentik dengan masyarakat berpenghasilan rendah, bahkan masyarakat miskin. 

Olehnya itu, pembaruan inovasi ini adalah meningkatkan kreativitas dalam menghasilkan produk," kata wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe pada forum KIPP 2022 di YouTube, belum lama ini.

Dia menjelaskan, untuk di Kota Parepare jangan diragukan untuk isu terkait srikandi. Ada 30 satuan kerja perangkat daerah (SKPD), 10 di antaranya adalah perempuan.

 "Asisten saya saja ada dua orang perempuan. Memang saya berpikir perempuan harus di beri ruang dan kesempatan.  Isu srikandi ini, nafasanya adalah karena mengangkat nama besar Ibu Ainun. Di Parepare, ada Balai Ainun, Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie," ujarnya.  

Dia juga menjelaskan, ada tren kemajuan, karena pihaknya mendapatkan, produk dari 11 jenis menjadi 48 jenis. Tentu produk-produk ini harus diikuti dengan edukasi, literasi, dan transformasi terkait dengan metode IT pemasaran. Karena dengan era IT sekarang ini tidak bisa kita menghindari bahwa pemasaran dari sisi ofline menjadi online.

"Hal ini juga sebagai suatu bentuk kesiagaan dalam hal daya saing. Karna daya saing ini juga tentu tidak terlepas dari persoalan pemasaran. Peningkatan daya saing produk melalui sertifikasi halal, serta bahan kemasan lama lingkungan itu menjadi perhatian kami," jelasnya.

Taufan Pawe menyampaikan, terkait dengan pembaruan lainnya. Yaitu, peningkatan jaminan keselamatan kerja bagi perempuan sebanyak 112 orang. 

"Di Kota Parepare, Alhamdulillah, kemarin kami kembali menandatangani MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan. Dan kami juga menyerahkan santunan atau bantuan kepada keluarga nelayan yang meninggal. Ini semua, tentu sebagai bentuk kepedulian bahwa negara hadir di manapun,"ujarnya. 

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan, peningkatan akses permodalan melalui kredit usaha. Ini juga sangat penting, biara bagaimana pun juga mau meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan inovasi. Tentu membutuhkan permodalan.

"Permodalan ini, Alhamdulillah sudah dalam kisaran Rp.600 juta. Tentu terjadi peningkatan jika kita melihat di tahun 2020 hanya sekita Rp.285 juta. Artinya ada peningkatan 56,82 persen. Ini semua karena ada pelibatan-pelibatan dan merasa peduli dengan Kota Parepare yang selalu bergerak terus yang dikenal sebagai kota cinta Habibie," ungkapnya.

Taufan Pawe juga mengatakan, pada proses itu ada pembagian pendapatan melalui sistem bagi hasil, yaitu dua dari 16 kelompok atau sebesar 12,50 persen. 

Menurutnya, inovasi ini di replikasi juga oleh daerah di Sulsel. Ini suatu bukti nyata bahwa, program Srikandi ini sangat dilirik oleh beberapa daerah, karena terkait dengan kreativitas. 

"Untuk daerah pesisir yang kami ciptakan untuk menjadi lebih produktif lagi. Dengan mengembangkan sumber potensi-potensi yang ada, dengan menghadirkan Anjungan Cempae. Ini adalah kawasan yang tidak terlepas dari strategis sosial dengan melibatkan stakeholder di Kota Parepare,"tandasnya.(has)

Editor: PAREPOS
  • Bagikan