Banjir Rob, BPBD Majene Masih Menunggu Laporan

  • Bagikan

MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Banjir rob atau disebut tidal flood, merupakan banjir sementara di daerah dataran rendah di dekat pantai yang terjadi di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Majene , kemarin.

Banjir pasang air laut ini, menyisakan kesedihan masyarakat terdampak yang bermukim di sepanjang pesisir pantai. Seperti di pesisir pantai Kecamatan Sendana, Kecamatan Banggae, Kecamatan Tubo Sendana, Kecamatan Tammero'do, dan di wilayah pesisir lainnya di Majene.

Masalahnya, terdapat puluhan rumah warga pesisir mengalami kerusakan akibat banjir rob tersebut.

 "Khusus di wilayah pesisir Kelurahan Mosso Dhua, Kecamatan Sendana terdapat 13 rumah warga rusak akibat banjir rob," terang Mursalin Lurah Mosso Dhua

Selain rumah warga mengalami kerusakan, lanjutnya, juga terdapat puluhan warung kuliner kelapa muda rusak akibat terkena abrasi pantai.

 "Sesuai hasil data kita, terdapat 14 warung kuliner kelapa muda mengalami kerusakan terkena abrasi pantai akibat gelombang tinggi," sebutnya.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Majene Sirajuddin mengungkapkan, untuk data kerusakan rumah akibat banjir rob di sejumlah wilayah kecamatan belum bisa dipastikan secara keseluruhan.

"Saat ini, jumlah total kerusakan rumah belum dapat dipastikan karena masih menunggu laporan dari pemerintah setempat," akunya. (edy)

  • Bagikan