Pemkot Parepare Atensi Kondisi LPG 3 Kilogram

  • Bagikan
Asisten II Setdako Parepare, Suriani (tengah) saat memimpin pertemuan dengan sejumlah pihak terkait menyikapi kondisi LPG 3 Kg di Parepare. Pertemuan berlangsung di Ruang Data, Kantor Wali Kota Parepare, Jumat sore, 23 Juni 2023.

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare menggelar pertemuan menyikapi kondisi keberadaan LPG 3 Kilogram (Kg).

Pasalnya, tabung 'melon' itu, berangsur-angsur sulita diperoleh oleh masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga. Padahal, pasokan LPG 3 Kg itu, mencapai 7.000 tabung yang disalurkan ke empat Agen di Parepare.

Rapat dipimping langsung oleh Asisten II Setdako Parepare, Hj Suriani didampingi Kepala Dinas Perdagangan, Prasetyo Catur dan Kabag Ekonomi dan SDA Setadko Parepare, Rudy M.

Dalam rapat itu, Pemkot mengundang pihak terkait, di antaranya Pertamina, Agen, perwakilan Pangkalan dan distributor. Pertemuan berlangsung di Ruang Data Kantor Wali Kota Parepare, Jumat siang, 23 Juni 2023.

Usai pertemuan, Asisten II, Suriani mengatakan, pertemuan dilakukan guna menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait LPG 3 Kg. Karena itu, pihaknya langsung mengundang pihak Pertamina, Agen, dan Pangkalan. Ternyata, selama ini, ada empat agen LPG 3 Kilogram di Parepare, dengan jumlah pangkalan sebanyak 300 lebih.

"Bukan kelangkaan, karena sesuai pengakuan agen, setiap hari tabung gas LPG 3 Kg masuk dengan jumlah yang sangat besar. Jumlahnya sampai 7.000 tabung per harinya yang disalurkan ke empat agen, jelasnya.

Ia mensinyalir dan menduga kekurangan LPG 3 Kg di masyarakat adanya oknum yang mengambil di Parepare dengan cara mengumpul, lalu membawa ke luar daerah.

"Itu baru disinyalir, kami belum bisa mengatakan bahwa ini betul atau tidak. Tetap kami akan koordinasikan selanjutnya, disinyalir ada pengumpul dari daerah tetangga, untuk digunkan panen memompa air, karena dalam rangka panen," bebernya.
Ia menjelaskan, satu petak sawah itu, membutuhkan enam tabung LPG 3 Kg.

"Tadi juga kami mendengarkan bahwa satu petak sawah itu, dibutuhkan enam tabung gas LPG 3 kilogram. Inikan tidak sesuai dengan peruntukannya. Jadi kami akan laporkan kepemimpinan kebijakan apa nanti yang akan diambil. Yang jelas kita tetap melakukan pengawasan di tingkat pangkalan, Disdag bertanggung jawab untuk mengawasi pangkalan-pangkalan yang ada di Parepare," tegasnya.

Ia juga menggambarkan bahwa, dari jumlah pangkalan sebanyak 300 itu berpotensi didatangi oleh oknum pengumpul untuk membeli satu tabung saja.

"Coba dibayangkan, kalau oknum pengumpul itu mendatangi setiap pangkalan untuk membeli satu tabung saja. Sementara ada 300 pangkalan di Parepare, saat ini. Itu artinya oknum pengumpul itu, bisa mengumpulkan sebanyak 300 tabung untuk di bawah keluar Parepare," jelasnya.

Ia mengakui, saat pertemuan dengan berbagai agen dan Pertamina, pihaknya mendapatkan data pangkalan apa saja yang paling besar di Parepare.

"Kami juga sudah dapat data-datanya, pangkalan yang paling besar di Parepare dan disinyalir bisa saja ada pengumpul datang di pangkalan untuk membeli tabung gas. Terkait dengan harga yang dibeli oleh pengumpul tidak ada kenaikan di pangkalan tetap berpedoman di HET (harga eceran tertinggi). Yang ada kenaikan itu, mungkin bisa terjadi di pengecer," ucapnya.

Ia berharap setiap pangkalan di Kota Parepare dapat memproritaskan warga sekitarnya, apalagi saat ini menjelang Hari Raya Idul Adha.

"Yang pertama kita layani, adalah ibu ramah tangga dulu. Khususnya, bagi tetangga ta'. Kalau sudah kita layani, tetangga ta'. Baru dikasih penjual UMKM khususnya pedagang gerobak. Jangan sampai ada orang dari Soreang cari tabung gas sampai ke Lumpue," tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Parepare Taufan Pawe usai memantau harga pangan di Pasar Lakessi juga meyinggung fenomena ketersediaan kebutuhan LPG 3 Kilogram (Kg) di Kota Parepare. Menurutnya, keberadaan LPG 3 Kg ini harus disikapi karena bisa meresahkan masyarakat.

"Kalau kita mau jujur, kondisi sekarang menjelang Idul Adha ini memang bertepatan dengan beberapa daerah yang melakukan penanaman padi. Sehingga ketersediaan LPG 3 Kg ini agak terganggu karena digunakan oleh para petani untuk proses itu," katanya.

"Nah, inilah yang mesti kita antisipasi karena tanda-tanda itu sudah mengarah pada ketersediaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan," sambung Taufan Pawe.

Kendati demikian, Wali Kota menegaskan, Pemkot Parepare pun tidak tinggal diam dalam melakukan langkah dan upaya mencari solusi.

"Kita akan melakukan beberapa hal. Seperti melakukan pertemuan bersama para distributor dan agen LPG agar tidak menyuplai ke luar wilayah Kota Parepare," tegasnya.

Menurutnya, fenomen LPG 3 Kg di Parepare ini, mencukupi. Hanya karena ada prilaku oknum yang tidak menggunakan pada kebutuhan rumah tangga, dan ini harus diantisipasi.

"Ini merupakan 'PR' kita, karena terkait prilaku. Karena kalau ketersediaan sebenarnya di Parepare, itu mencukupi. Tetapi prilaku beberapa oknum yang justru menggunakan gas LPJ 3 Kg bukan untuk kebutuhan rumah tangga, tapi proses menanam padi. Ini akan diantasipisasi, apalagi jelang Idul Adha," tandasnya. (has)

Editor: PAREPOS
  • Bagikan