Bahas El Nino, Jajaran Pemkot Parepare Ikuti Rakor Bersama Mendagri

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemkot Parepare dipimpin Asisten II Setdako Parepare, Suryani bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Parepare dan unsur forkopimda mengikuti rapat koordinasi (rakor) pusat dan daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dan Menkeu Sri Muliani secara virtual di Kantor Wali Kota Parepare, Senin, 31 Juli 2023.

TIPD Parepare terdiri dari dinas terkait, di antaranya Dinas Perdagangan, PKP, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUPR, Inspektorat, Badan Keuangan Daerah, Dinas Sosial dan Bagian Perekonomian. Turut hadir perwakilan Kejaksaan Negeri dan Polres Parepare.

Dalam rakor tersebut, Menteri Tito Karnavian mengatakan, berdasarkan prediksi BMKG, diketahui di Indonesia bakal mengalami fenomena El Nino.

Fenomena tersebut ditengarai dapat menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah yang bakal berdampak pada curah hujan yg sangat minim "Karena itu, daerah di seluruh Indonesia, kita perlu mewaspadai. " kata Mendagri

Menurutnya, fenomena El Nino ini dapat mempengaruhi inflasi di suatu daerah.

"Kami minta daerah untuk mewaspadai fenomena El Nino dengan lebih hati-hati. Terutama tiga bulan ke depan. Selain berdampak kekeringan, juga terhadap kebakaran," katanya.

Mendagri pun menekankan pentingnya mencegah terjadinya panic buying yang dapat memicu kenaikan inflasi. Upaya ini memerlukan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, dinas terkait, dan masyarakat.

"Oleh karena itu kita perlu melakukan langkah nyata mulai Agustus 2023, agar harga pangan dapat terkendali," katanya.

Usai rakor bersama Mendagri, Kabag Perekonomian Setdako Parepare, Rudy Muradi mengatakan, rapat koordinasi pusat dan daerah TPID dipimpin Mendagri Tito Karnavian melalui zoom meeting atau virtual.

Ia menyebutkan, Pemkot dipimpin oleh Asisten 2, Suryani dihadiri perwakilan Kejaksaan Negeri, Kepolisian, dinas terkait meliputi Dinas Perdagangan, PKP, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUPR, Inspektorat, Badan Keuangan Daerah, Dinas Sosial dan Bagian Perekonomian.

"Bapak Mendagri tadi menekankan lebih mengantisipasi perubahan iklim, terutama fenomena dampak El Nino yang mengakibatkan kekeringan dan bahaya kebakaran," jelas Rudy di Kantor Wali Kota Parepare, Senin siang kemarin.

Rakor ini, kata dia, sebagai bentuk kewaspadaan dan antisipasi pemerintah daerah dampak kekeringan yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia dengan adanya perubahan iklim (fenomena El Nino).

"Khususnya dampak kekeringan dapat mempengaruhi gagal panen beberapa komoditas yang merupakan bagian dari perhitungan inflasi," jelasnya.

Dia menjelaskan, sementara Menkeu dalam arahannya pada rakor tersebut lebih kepada kebijakan makro ekonomi dalam penanganan dampak resesi ekonomi di dunia baik Eropa dan Amerika.

"Lanjut Sri Muliani dalam pertemuan G20 memaparkan keberhasilan Indonesia dalam kebijakan ekonomi sehingga dampak resesi global tidak berdampak luas di Indonesia. Justru, kita kokoh dari itu," ujarnya.

Karena itu, kata Rudy, Pemkot Parepare melalui TPID telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi fenomena El Nino ini. Di antaranya melakukan koordinasi dengan Bulog dalam antisipasi cadangan beras untuk menjaga stok. Lalu, soal hortikultura seperti cabai, bawang merah dan sejenisnya bisa dilakukan kerjasama dengan daerah sekitar penghasil komoditi yg tidak terdampak fenomena El Nino.

"Antisipasi lainnya, kita bisa lakukan gerakan konsumsi yg bijak, meneruskan gerakan pangan murah, pasar murah, operasi pasar, bantuan sosial. Termasuk, antisipasi bantuan untuk petani seperti pemberian insentif," katanya.

"Di sinilah harus dikuatkan dengan kerja-kerja terintegrasi antara dinas terkait dan lembaga terkait dalam mengantisipasi dampak El Nino tiga bulan ke depan ini," sambungnya.

Kendati demikian, tingkat inflasi di Kota Parepare masih sangat terkendali sebesar 0,03 persen Month To Month pada Juni 2023. "Parepare lebih rendah dari tingkat inflasi nasional 0,14 persen. Sedangkan Year On Year Parepare sangat terkendali sebesar 3,55 persen," tandasnya. (*)

Editor: PAREPOS
  • Bagikan