Dukung Program Nasional, PJ Wali Kota Akbar Ali: Program Setiap SKPD Berorientasi Penanganan Stunting

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare, Akbar Ali dinobatkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting. Prosesi pengukuhan ini, ditandai dengan pemasangan salempang yang disematkan langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Pemprov Sulawesi Selatan, Shodiqin di Lapangan Indor Kompleks Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Parepare, Minggu, 3 Desember 2023.

Kegiatan ini pun, sekaligus dirangkaikan peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), penyerahan alat Bina Keluarga Balita (BKB) KIT bagi kelompok bina keluarga, peluncuran sekolah lansia dan pembukaan Malam Grand Final Duta Genre 2023.

Hadir pada kegiatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin, Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare, Akbar Ali. Komandan Kodim (Dandim) 1405/Parepare Letkol Inf Hastiar Hatta, jajaran Asisten, dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemkot Parepare, para camat dan lurah.

Pj Wali Kota Akbar Ali mengatakan, penurunan stunting ini adalah program nasional, termasuk kabupaten/kota se-Indonesia.

Menurutnya, penurunan stunting ini adalah skala prioritas dan bukan hanya tanggung jawab Pemkot Parepare, tetapi semua pihak. Baik itu, Kodim 1405/Parepare, Polres dan organisasi perempuan yang ada di Parepare.

“Dalam penanganan stunting ini, adalah kita memberikan gizi yang bagus kepada ibu hamil dan anak balita yang di pantau pertumbuhannya, kemudian diberikan lingkungan yang bersih,” katanya.

Dia menjelaskan, dalam mendukung program nasional itu, hampir semua kegiatan SKPD di tahun 2024 orientasinya itu adalah penanganan stunting, dan termasuk salah satunya inflasi.

“Contoh misalnya, di Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan, kita akan memberikan pembinaan perikanan kepada masyarakat. Yang nanti, hasil perikanannya akan memberikan kontribusi gizi kepada masyarakat, khususnya yang memiliki bayi dalam penanganan stunting ini,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Akbar Ali menyampaikan, dirinys setelah dinobatkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting akan memaksimalkan seluruh potensi yang untuk penanganan stunting di Parepare dalam mendukung program nasional ini.

“Saya sebagai pemerintah kota. Artinya, semua kewenangan, otorita kepada saya maksimal, akan saya gunakan untuk memberikan dukungan secara maksimal untuk penanganan stunting ini,” jelasnya.

Menurutnya, stunting merupakan masalah serius di Indonesia yang mempengaruhi pertumbuhan anak-anak.

"Dengan tingginya angka stunting, kesehatan dan perkembangan generasi mendatang menjadi terancam. Untuk menghadapi tantangan ini, kami telah mengambil langkah-langkah konkret," tegasnya.

Salah satu inisiatif utama, kata dia, yang dilakukan pemerintah kota Parepare adalah dengan meningkatkan akses terhadap gizi yang baik bagi anak-anak.

"Salah satu program kami adalah pemberian makanan bergizi, edukasi kepada orang tua, serta kerjasama dengan berbagai pihak terkait menjadi fokus utama dalam usaha menurunkan angka stunting," katanya.

Dia juga mengungkapkan, langkah strategis lainnya adalah melibatkan berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial dalam upaya bersama menangani stunting.

Dia pun berharap adanya kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat.
"Karena itu menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan program menurunkan angka stunting," tandas pejabat Kemendagri ini.

Dia pun mengapresiasi, kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Parepare yang melaksanakan berbagai kegiatan dan program dalam mengatasi masalah stunting.

"Kita apresiasi, Dinas PPKB, termasuk panita dalam melaksanakan kegiatan yang memberikan edukasi dan informasi terkait penanganan stunting di Parepare," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin mengatakan, stunting masalah serius dan menjadi atensi pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Termasuk BKKBN mempunyai tugas dan fungsi sama dengan tahun lalu. Yaitu, dalam percepatan penurunan stunting dan penanganan keluarga.

“Kita ketahui bersama stunting di Indonesia itu tinggi, saat ini 21,6 persen, di Sulsel 27,2 persen. Kemudian di Parepare, 27,1 persen sedikit lebih rendah dari Sulsel. Berharap ke depannya turun,” tugasnya.

Dia mengungkapkan, stunting muncul akibat pernikahan dini. Sehingga, ini adalah tugas bersama terkhusus Duta Genre dalam mencegah pernikahan dini. (has)

  • Bagikan