Parepare sebagai Kota Industri Tanpa Cerobong Asap

  • Bagikan

Tim Penulis: Surti, Virna Maharani dan Alfryan Nugraha

PAREPOS.FAJAR.CO.ID, PAREPARE-- Selama sepuluh tahun, Taufan Pawe dinilai berhasil membawa Parepare sebagai salah satu kota di Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Tahun 2022 lalu, ekonomi Parepare tumbuh di angka 5,8 persen dan di tahun ini diperkirakan bisa menembus 6 persen.

Yang mengagumkan, Parepare mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa melibatkan industri-industri berskala besar. Taufan Pawe saat menjabat Wali Kota Parepare selama dua periode, memang menyatakan tekadnya untuk menjadikan Parepare sebagai Kota Industri tanpa Cerobong Asap.

Hal itu pun terbukti dari tumbuhnya titik-titik ekonomi yang kebanyakan bertumpu pada sektor jasa. Terutama Usaha Menengah, Kecil dan Mikro dengan spesifikasi makanan dan minuman serta pariwisata lokal. Titik-titik kunjungan tersebar di Anjungan Cempae, Tonrangeng Riverside, Monumen Cinta Habibie Ainun, hingga yang terbaru berhasil menjadikan Stadion BJ Habibie Parepare menjadi markas PSM Makassar.

Taufan Pawe juga seringkali menyebut istilah teori Jejak Kaki. Artinya, pusat-pusat kunjungan yang dibuat di Parepare diharapkan dapat menarik minat masyarakat luar Parepare, terutama dari Makassar, untuk datang ke Parepare.

"Kita lihat banyak warga luar Kota Parepare yang berkunjung ke tempat tersebut. Bahkan ribuan orang datang ke Kota Parepare saat PSM Makassar berlaga. Ini semua mampu menggerakkan perekonomian warga karena banyak telapak kaki yang berkunjung ke Kota Parepare," kata Taufan saat masih menjabat sebagai Wali Kota Parepare.

Ke depan, ada informasi yang menyebutkan lahan dari bekas Cahaya Ujung (CU) bakal dijadikan sebagai Convention Hall. Hingga kini, Parepare memang belum memiliki Convention Hall yang bisa menampung hingga 10.000 orang. Keberadaan convention hall pastinya bisa menjadikan Parepare sebagai tempat pertemuan skala nasional, bahkan internasional. (*)

  • Bagikan