Karya Ibrah La Iman, Buku ‘Kappala Luttu’ Resmi Diluncurkan

  • Bagikan
Kepala Disperpus Kota Parepare, Ahmad Masdar (tengah) bersama Ibrah La Iman (kiri) saat peluncuran buku 'Kappala Luttu' yang diterbitkan oleh Sampan Institute. Peluncuran buku itu, berlangsung di Gedung Perpustakaan Umum Panrita, Kota Parepare, Rabu, 6 Maret 2024.

PAREPARE, PAREPOS -- Buku berjudul 'Kappala Luttu' karya Ibrah La Iman, yang diterbitkan oleh Sampan Institute resmi diluncurkan di Gedung Perpustakaan Umum Panrita, Jalan Pinggir Laut, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Rabu, 6 Maret 2024.

Buku 'Kappala Luttu' sendiri merupakan sebuah novel yang meminjam nama Presiden RI ke-3, BJ Habibie, sebagai tokoh utama.

Dalam kisah ini, tokoh rekaan tersebut lahir di Kota Parepare, dengan sentuhan tanda-tanda yang memicu pembaca untuk berfantasi dan berimajinasi.

Buku ini juga menampilkan perjalanan hidup yang ditempa oleh dinamika sejarah dan kebudayaan Bugis, menciptakan narasi yang memukau hingga Habibie tumbuh dengan cita-cita ingin membuat pesawat.

Hadir pada kegiatan itu, Kepala Dinas Perpustakaan (Disperpus) Kota Parepare, Ahmad Masdar,
sejumlah tokoh, di antaranya Direktur Sampan Institute Ilham Mustamin, Sastrawan Nasional Tri Astoto Kodarie, Editor Buku Kappala Luttu Azwar Radhif, Musisi dan Pencipta Lagu Fais Palintan, serta Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Parepare Syamsul Rijal Madani.

Ahmad Masdar mengapresiasi terhadap kelahiran buku terbaru tersebut. Dia berharap, semoga bisa menginspirasi bagi siapa saja yang mendarasnya. "Segala gerakan yang berkaitan dengan keliterasian penting untuk disuport oleh perpustakaan. Baik itu yang bersifat kajian, kepenulisan maupun kesenian," katanya.

Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, komunitas di Kota Parepare gencar melakukan kegiatan kajian dengan berbagai tema, dari lesehan kampus hingga kolong rumah.

Menurutnya, aktivitas kepenulisan juga tak kalah gencar, dengan penerbit lokal seperti Sampan Institute merilis beragam karya dari tokoh-tokoh terkemuka Kota Parepare. "Salah satu karya terbaru yang menjadi sorotan adalah 'Kappala Luttu' karya Ibrah La Iman," jelasnya.

Dia menekankan pentingnya mendukung kegiatan kesenian di Kota Parepare, yang telah melahirkan berbagai karya di bidang rupa, sastra, desain, dan musik. Hal ini mendorong Disperpus Parepare untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kolaborasi demi pemajuan literasi.

Selain itu, kata dia, kegiatan kesenian juga tak jarang memperlihatkan tajinya di Kota Parepare. Bahkan, berbagai karya telah ditelurkan oleh seniman melalui jalur ini. Baik itu di bidang rupa, sastra, desain hingga musik.

"Dari berbagai fakta-fakta ini, mendorong kami untuk antusias memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang hendak berkolaborasi untuk pemajuan literasi," ujarnya.

Penulis Buku Kappala Luttu, Ibrah La Iman mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas pemberian ruang dari Disperpus Kota Parepare untuk peluncuran karyanya.

Ia berharap, dari kegiatan kolaborasi itu, akan lahir ide dan gagasan baru untuk pengembangan gerakan literasi di Kota Parepare.

"Sekali lagi terima kasih tak terhingga atas segala doa dan apresiasi yang diberikan. Saya percaya dari Parepare, dari daerah-daerah bisa lahir mahakarya-mahakarya untuk bangsa dan dunia," jelasnya.

Sekelumit informasi, buku Kappala Luttu ini adalah novel yang mengisahkan kehidupan anak yang terinspirasi dari masa kecil Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie. Ibrah La Iman sengaja meminjam nama Presiden RI ke-3 ini sebagai tokoh utama. Hal itu dilakukan untuk memberikan kesan kedekatan kepada para pembaca, yang selama ini mungkin hanya dibayangkan kehidupan masa kecilnya.

Dalam buku tersebut, sosok Habibie (tokoh rekaan) dikisahkan lahir di Kota Parepare dengan sekelumit tanda-tanda yang memungkinkan pembaca untuk berfantasi dan berimajinasi. Disuguhkan pula perjalanan hidup yang ditempa dengan dinamika sejarah dan kebudayaan Bugis. Hingga Habibie kemudian tumbuh dan memiliki cita-cita ingin membuat pesawat. (has)

Editor: PARE POS
  • Bagikan