Sekda Majene Ardiansyah menyampaikan sambutan Diseminasi 1 Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Majene 2022 di Ruang Pola Kantor Bupati Majene.
MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP-KB) Majene melaksanakan Diseminasi 1 Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Majene 2022 di Ruang Pola Kantor Bupati Majene, kemarin.
Kepala Dinas PP-KB Majene Hasnawati menjelaskan, Diseminasi 1 Audit Kasus Stunting untuk mengidentifikasi dan memetakan risiko penyebab atau faktor terjadinya stunting di Kabupaten Majene.
"Kegiatan ini, juga menjadi ekspose para tim pakar yang terdiri dari dokter anak, kandungan, ahli gizi, dan akademisi yang ke depannya akan ditindaklanjuti melalui serangkaian aksi konvergensi stunting," jelasnya.
Ia berharap, melalui diseminasi akan menurunkan angka stunting sesuai target dari Peraturan Presiden, yaitu mencapai 14 persen pada 2025. "Kita berharap, agar setiap OPD memberikan dukungan dan kerjasamanya untuk kegiatan penurunan stunting," harapnya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Majene Ardiansyah kembali menginstruksikan agar tiap OPD terus berkontribusi sebagai anggota tim konvergensi.
"Bagaimana mungkin konvergensi penurunan stunting bergerak baik jika tim yang ada tidak solid bahkan tidak pernah hadir di setiap pertemuan terkait stunting, kita ini satu tim, tentu hasil yang kita peroleh adalah kerja sama, seperti di tahun sebelumnya, tim kita dianggap terbaik di Sulbar, dengan angka pencapaian terbaik, namun tahun ini harus turun satu tingkat," cetusnya.
Mantan Sekda Mamasa itu mengatakan, juara bukan menjadi tujuan akhir, namun bagaimana angka stunting bisa diturunkan secara signifikan. "Kita menginginkan penuruanan stunting di Majene bukan turun seperti air yang menetes, tapi bisa ekstrem dan masif," pintanya.
Selain itu, ia juga meminta pada semua pihak agar hasil kerja konvergensi penurunan stunting bisa berbanding lurus dengan angka penurunan stunting.
"Jika angka stunting meningkat setelah menjalankan 8 program konvergensi stunting, maka ada yang salah, sehingga diharapkan agar semua tim pakar dan teknis untuk memberikan treatment yang tepat, untuk segera direalisasikan," harapnya. (edy)
