Pendidikan dan Tantangan Modernitas, Herman: Guru Adalah Motivator

  • Bagikan

Herman Haeruddin Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Majene, Herman Haeruddin

MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Majene Herman Haeruddin menyatakan, pendidikan merupakan penyangga peradaban dan perkembangan kemajuan bangsa dan negara.
"Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) ini menjelaskan, bahwa pendidikan berorientasi pada peningkatan kualitas pengetahuan akhlak dan keterampilan," tutur Herman, kemarin.
Dijelaskan, senada dengan Taksonomi Bloom dalam peningkatan kualitas pendidikan terdiri dari tiga tujuan utama, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
"Kognitif ini mencakup penguasaan pengetahuan, pemahaman dan pendalaman materi, selanjutnya afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, perasaan moral dan etika serta perlakuan sikap baik kepada keluarga maupun kepada masyarakat dan Psikomotorik meliputi kecerdasan fisik serta keterampilan motorik," ulasnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan, guru merupakan orang yang paling pertama bertanggung jawab dalam peningkatan kualitas murid.
"Setiap guru harus merubah pola pendidikan dan pola pengajarannya agar peningkatan kualitas guru menjadi prioritas utama dalam peningkatan pendidikan," ungkapnya.
Dipaparkan, guru tidak akan pernah tergantikan sejauh apapun perkembangan tekhnologi saat ini. "Bisa dibayangkan, kalau guru digantikan oleh tehknologi seperti robot atau semacam mesin yang bisa mengajar, maka dikhawatirkan anak didik akan jauh dari prinsip-prinsip moral, dan mungkin akan cerdas secara intelektual tetapi akan jauh dari niai-nilai etika," paparnya.
Karena itu, guru adalah motivator bagi anak didik yang dapat memberikan energi positif untuk menggerakkan dan mendorong anak didik menuju kesuksesan belajar.
"Peran inilah, sehingga guru dituntut agar selalu meningkatkan kapasitasnya dengan berbabagai cara, seperti banyak membaca buku, menulis artikel, dan mengikuti banyak pelatihan sesuai dengan kebutuhannya," jelasnya.
Ia menambahkan, sebagai guru yang cerdas akan menghasilkan anak didik yang cerdas, begitupun sebaliknya guru yang tidak profesional, maka akan sulit mencetak anak yang cerdas pula.
"Laju deras perkembagan teknologi saat ini, menjadikan guru semakin mudah meningkatkan kualitasnya dengan melacak dunia internet. Semua bahan dan metodologi pengajaran telah disiapkan melalui teknologi," tambahnya. (edy)

  • Bagikan