Antisipasi Kemarau, Mentan Menghimbau Petani di Pinrang Percepat Proses Tanam

  • Bagikan

PINRANG,PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong petani mempercepat proses tanam. Setelah pelaksaanan panen raya penanaman serentak perlu dilakukan untuk mengantisipasi dampak musim kemarau dan kondisi cuaca ekstrem.

Itu disampaikan SYL saat kunjungan kerja di Desa Leppangan, Kecamatan Patampanua, Pinrang melakukan panen raya,Sabtu 17 April.

SYL beralasan bulan ini, percepatan tanam wajib dilakukan mengingat pasokan air bulan ini dalam posisi melimpah.

"Sebagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau yang cukup panjang," kata Syahrul Yasin Limpo

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu memuji Kabupaten Pinrang, tanahnya yang subur menjadi potensi besar meningkatkan ketersedian pangan nasional.

Rata-rata produksi petani mencapai 8,2 hingga 8,8 ton per hektare. Karena itu, dia ingin momentum panen raya dapat dijaga bersama melalui percepatan tanam serentak di seluruh Indonesia.

"Dan saya senang karena petani disini sangat semangat untuk bekerja dan kita wajib memberikan rasa apresiasi dan terima kasih bahwa produksi kita yang seperti ini adalah upaya dan kerja keras mereka," kata SYL.

Mentan ingin, percepatan ini dapat menghasilkan panen kembali pada tiga bulan berikutnya. Yang penting, kata dia, petani mau bekerja dengan teknologi mekanisasi serta menggunakan benih unggul yang tahan cuaca.

"Beras kita produksinya melimpah, kita punya over stok yang cukup. Saya kira enggak ada masalah dan sesudah ini kita panen lagi 3 bulan kemudian kita panen seperti itu," ujarnya.

Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid menyampaikan terimakasih atas dukungan dan arahan jajaran Kementerian Pertanian atas berbagai bantuan dan pendampingan petani di wilayahnya.

Menurut dia, capaian yang ada saat ini masih berpotensi meningkat seiring adanya bantuan teknologi dan mekanisasi pertanian.

"Jadi kalau melihat hasil produksi yang ada saat ini sudah mampu melampaui target produksi di tingkat nasional. Makanya kami sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kementan yang terus mengikuti cocok tanam," katanya.

Meski demikian, Irwan mengaku para petani di wilayahnya masih memiliki kesulitan terutama pada akses pupuk yang kini semakin langka. Dia berharap, pemerintah menambah jumlah alokasi pupuk yang tersedia saat ini.

"Disisi lain kami juga mendorong agar petani bisa memproduksi pupuk organik dari kotoran hewan ternak," bebernya.(*)

  • Bagikan