Jelang Ramadan, Busri Lakukan Langkah Strategis Pengendalian Inflasi

  • Bagikan
H Busri, SE, M.Si Kadis Koperasi UKM Perdagrin Majene

MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Tekanan inflasi cenderung mengalami peningkatan seiring meningkatnya kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Idulfitri.

Kondisi ini, sejumlah warga bersiasat karena harga kebutuhan pokok cenderung mengalami kenaikan menjelang Ramadan.

Kecenderungan ini, pemerintah juga tidak tinggal diam untuk terus memperkuat ketersediaan dan stabilitas pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri.

Hal ini sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo agar menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan jelang Ramadan dan Idulfitri demi kenyamanan masyarakat.

Untuk itu, mengantisipasi kenaikan bahan pokok menjelang Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriyah-2024 Masehi yang tinggal beberapa hari lagi, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Majene Busri terus mengambil langkah strategis dalam pengendalian inflasi di daerah ini.

"Kami tetap mengambil langkah untuk ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, serta komunikasi yang efektif dalam menjaga pasokan dan harga bahan pokok terutama selama Ramadan," kata Busri, kemarin.

Dikatakan, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder terkait terus mengambil langkah strategis untuk menjaga tingkat inflasi agar tidak terjadi tekanan signifikan terhadap harga bahan pokok di pasaran dan tetap pada titik keseimbangan saat Ramadan dan Idulfitri.

"Dari sisi pasokan bahan pangan, kami terus melakukan pemantauan harga kebutuhan bahan pokok secara terus-menerus. Beberapa komoditas yang menjadi perhatian pemerintah, antara lain beras, minyak goreng, cabai, bawang, daging dan telur ayam ras, serta daging sapi, agar tetap terjangkau di masyarakat," ulasnya.

Selain itu, juga akan memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan di seluruh pasar di Majene, dengan meliputi koordinasi distributor, pasar serta produsen.

"Kita akan melakukan sidak untuk perkembangan harga, intervensi kenaikan harga beras. Dan selama ini pemerintah daerah dalam rangka penekanan inflasi berada pada empat titik penjualan beras setiap Selasa dan Kamis dengan harga Rp3.000 per kilogram melalui koordinator Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar," sebutnya. (edy)

  • Bagikan