PENULIS : ADRI WIJAYA
MAHASISWA FAKULTAS HUKUM INSTITUT ANDI SAPADA
Seiring dengan perkembangan digitalisasi, masyarakat tentu mengikuti perkembangan media yang semakin maju dan canggih. Di era perkembangan ini tentu segala bentuk urusan dapat di akses melalui digitalisasi dengan aplikasi.
Beberapa hari silam, masyarakat indonesia digemparkan dengan adanya kasus "Bjorka" yang berhasil menembus data-data tokoh atau pejabat negara. Tentu menjadi seorang hacker tidak begitu mudah memerlukan beberapa keahlian atau skill khusus. Bjorka mempunyai akun media sosial yang telah diikuti lebih oleh beberapa masyarakat indoneisa. Setelah Bjorka berhasil menembus data-data,Kemudian bjorka sendiri membocorkannya melalui akun sosial medianya. Bjorka awalnya muncul ditwitter dan kemudian mengemukakan bahwa ia akan meretas akun milik pemerintah. Sampai saat ini data asli bjorka belum diketahui, kini bjorka dalam daftar pencarian karena pelanggaran UU ITE, tetapi bjorka malah menantang dan mengancam kembali pemerintah dan akan membuka data rahasia milik pemerintah itu sendiri.
Adapun pandangan secara pribadi kita tidak perlu berfokus disuatu kejadian tersebut karena suatu hal sudah sering terjadi dan sudah kerjaan hacker untuk mencari celah dari sebuah sistem. Dan ini juga memberikan kesadaran untuk kita semua dalam penggunaan sosial media atau prosedur yang sudah berbasis digitalisasi karena kita sebagai pengguna kadang luput dari kesadaran bahwa seberapa pentingnya untuk menjaga data kita pribadi, dan disini peran pemerintah sangat di butuhkan untuk bisa memberikan edukasi, karena secara pandangan dari segi positifnya Bjorka memberikan teguran bagi pemerintah cuman dengan cara meretas karena kita ketahui memang itu adalah kerjaan sebuah hacker.
