Dana Replanting Mateng Tahun 2020 Dipertanyakan Petani Sawit

  • Bagikan

MATENG, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Program Peremajaan (Replanting) kelapa sawit Kembali jadi Sorotan dari anggota kelompok Petani Gapoktan Sehati, Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah.

Pasalnya, sejak tahun 2020 yang dijanjikan ketua Gapoktan sampai saat ini Belum terealisasi sepenuhnya.

Saat dikonfirmasi, salah seorang Petani Sawit Gapoktan Sehati Abdul Rifa, membeberkan baru sekali menerima bantuan. Hak itu hanya bulan Desember 2021 sebanyak Rp.2.000.000, dana itu diperuntukkan untuk biaya Pestisida dan penanaman kelapa sawit.

"Kita ketahui bantuan perhektarnya Rp.30.000.000. Dana itu diperuntukkan bagi petani yang melakukan peremajaan kelapa sawit (Replanting)" beber Abdul Rifa, Kamis 19 Mei 2022

Abdul Rifa juga mengatakan, tanaman tumpang sari berupa jagung juga belum diterima, padahal program tersebut satu paket dengan dana replanting sawit.

"Sementara untuk tumpang sarinya berupa bibit jagung untuk pengganti tanaman selama tenggang waktu delapan bulan itu tidak ada," katanya.

Rifa berharap Gapoktan Sehati segera menyelesaikan bantuan kepada petani, agar apa yang diharapkan oleh petani dapat terwujud dengan baik.

Apabila Gapoktan Sehati tidak dapat menyelesaikan persoalan petani ini, maka akan ditempu jalur hukum.

Sementara itu,  Susanto Nurdin Selaku Fasilitator program Replanting saat dikonfirmasi melalui telpon menjelaskan, bahwa Tumpang Sari atau Bibit jagung dan Racun rumput sudah disalurkan ke kelompok Sehati, itu tergantung pengurus kelompoknya sendiri.

"Bantuan untuk petani perhektarnya Rp.30.000.000. Tapi ada tahapanya, saat ini sudah pada penanaman. Tiga bulan kemudian, ada pemupukan dan herbisida racun hama," katanya

Sementara, dibulan Desember 2021 yang dibayarkan petani Rp.2.000.000 perhektar untuk biaya penanaman.

"Untuk diketahui Gapoktan Sehati mengelola delapan puluh hektar Sawit Replanting dengan anggota Sebanyak lima puluh orang," tutup Susanto. (slm)

  • Bagikan